Kerjasama Ekonomi, Perdagangan Dan Investasi Bidang Perdagangan (INDONESIA - JEPANG)
Selamat datang para pembaca pada artikel kami Kerjasama Ekonomi, Perdagangan Dan Investasi Bidang Perdagangan (INDONESIA - JEPANG) yang kami bagikan melalui media informasi online yang kami beri nama Mas Lelur, Disini kami mencoba untuk membagikan segala informasi yang kami dapatkan untuk dapat menambah wawasan baru bagi para pembaca kami. berikut ini selengkapnya tentang informasi yang kami maksudkan tentang
Kerjasama Ekonomi, Perdagangan Dan Investasi Bidang Perdagangan (INDONESIA - JEPANG)
Pada artikel atau topik postingan ini saya ingin memberikan artikel dan labels baru mengenai Ilmu yang berkaitan dengan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) yaitu tentang Kerjasama Ekonomi Perdagangan Dan Investasi Negara Jepang dan Indonesia, pernyataan dibawah ini adalah pernyataan yang sudah lengkap yang saya rangkum dari sumber buku, silahkan baca dengan seksama dibawah ini.
A. Kerjasama Ekonomi, Perdagangan Dan Investasi Bidang Perdagangan Dan Investasi.
1). Jepang Merupakan mitra dagang utama Indonesia yang berada di urutan pertama sebagai negara tujuan ekspor dan sebagai sumbr impor dengan total nilai perdangan sampai dengan bulan Desember 2007 sebesar US$30 Milyar meningkat dibandingkan periode yang sama tahun 2006 senilai US$27 Milyar.
Pada periode 2007, Indonesia mendapatkan surplus US$17 Milyar. Sementara itu untuk tahun 2008 periode Januari-September, nilai perdagangan Indonesia-Jepang senilai US$32,8 Milyar, dengan ekspor Indonesia senilai US$21,8 Milyar, impor indonesia senilai US$11 Milyar dan Indonesia mendapatkan surplus sebesar US$10,87 Milyar.
2). Produk-produk ekspor Indonesia antara lain : Minyak dan Gas Bumi serta produk non-migas seperti Kayu lapis, mesin-mesin listrik, nikel, hasil perikanan, karet alam, kertas dan produk kertas, tekstil dan produk tekstil, furniture, kopi, cokelat, teh dan lainnya. Sedangkan produk impor utama dari jepang ke Indonesia di antaranya adalah barang modal yang berkaitan dengan kegiatan investasi dan kebutuhan Industri dalam negeri seperti mesin-mesin, perlengkapan elektronik, suku cadang kendaraan, besi baja, plastik, bahan kimia, dan produk metal.
3). Sejauh ini Indonesia memiliki banyak komoditi non-migas yang cukup menjadi andalan untuk diekspor ke pasaran Jepang. Ada kurang lebih sekitar 50 komoditi non-migas yang memasuki pasaran Jepang. Komoditi yang kiranya masih potensial untuk dapat ditingkatkan ekspornya, termasuk oleh UKM, ke pasaran Jepang antara lain suvenir, hasil perikanan, hasil pertanian seperti kopi, teh, coklat dan rempah-rempah, produk makanan produk hasil hutan tanaman, batik dan tenun ikat, disamping produk pertambangan seperti tembaga dan nikel, elektronik, mebel, karet, pakaian, plywood, krtas dan sebagainya.
4). Dalam upaya untuk mmasukii pasar Jepang, Indonesia kiranya perlu lebih meningkatkan hal-hal antara lain sistem pemasaran, pengawasan mutu produk, pelabelan dan sertifikasi hasil uji. Dalam memasuki pasar Jepang, Indonesia juga menghadapi persaingan yang semakin ketat dari negara pemasok lainnya seperti China, negara-negara ASEAN, India, Pakistan.
5). Berdasarkan data BKPM, investasi langsung (FDI) dari Jepang ke Indonesia selama tahun 2007 tercatat US$603,4 Juta dan berada di peringkat sembilan dibawah AS, Singapura, Malaysia, Seycheles, Inggris, China, Korea Selatan, dan Belanda. Jepang merupakan investor terbesar untuk periode 1 Januari 1967- Desember 2007 dengan akumulasi jumlah senilai US$40,1 Milyar dalam 1.795 proyek.
6). Besarnya pasar Indonesia yag amat besar dan stabilitas politik yang memadai dipandang pelaku industri sebagai daya tarik. Namun, keluasatan pasar dan stabilitas politik itu ternyata tidak cukup membuat Indonesia menjadi pilihan investasi Jepang. Sebaliknya, pasar tunggal ASEAN justru berpotensi membuat Jepang mengembangkanindustri di negara-negara tetangga dengan membidik target pasar Indonesia.
Peluang yang baik ini perlu dimanfaatkan dengan baik oleh Indonesia dengan menyiapkan Infrastruktur fisik dan nonfisik di Indonesia, pemberantasan korupsi, pembenahan undang-undang ketenagakerjaan, dan kepastian Hukum.
7). Terdapatnya pengakuan dari pihak Jepang bahwa investasi jepang dikawasan Asia Tenggara, utamanya Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Indonesia dipandang menjadi pendorong utama bagi peningkatan investasi di kawasan Asia Tenggara. Berdasarkan survey peringkat tujuan investasi yang diadakan JBIC, Indonesia menempati peringkat ke 8 pada tahun 2007 naik satu peringkat ke peringkat 7 pada tahun 2006.
Menarik untuk diperhatikan bahwa investasi dilakukan oleh perusahaan Jepang berada pada sektor usaha kecil dan menengah. Disamping itu, investasi yang masuk belakangan ini bukan merupakan investasi baru, melainkan ekspansi perusahaan-perusahaan jepang yang sudah beroprasi sebelumnya.
Beberapa kendala yang menjadi perhatian kalangan dunia usaha Jepang dalam melakukan investasi di Indonesia adalah iklim investasi yang belum kondusif, masalah keamanan, perburuhan, kepastian hukum dan perkembangan pelaksanaan otonomi daerah.
8). Selain besarnya pasar Indonesia, Indonesia juga mempunyai daya tarik lain untuk tujuan investasi Jepang, antara lain : Ketersediaan tenaga kerja yang banyak, rajin dan cepat dalam penguasaan tekhnologi : Serta Indonesia dianggap negara yang paling ramah terhadap Jepang dibanding dengan negara lain di Asia.
Akhir penutupan topik artikel :
Sekiranya artikel diatas bermanfaat untuk anda, berikan saran dan kritik untuk blog ini agar penulis selalu tau ungkapan viewer atau visitor yang sudah membaca tentang artikel yang diposting, jika ada salah penulisan kata-kata atau kaliman yang tidak pantas atau tidak rapih berikan komentar anda di bawah yang sudah disediakan melalui Sign In Media Sosial, Semoga semua bermanfaat untuk anda, Terima Kasih dan Sampai Jumpa.
Kerjasama Ekonomi, Perdagangan Dan Investasi Bidang Perdagangan (INDONESIA - JEPANG)
Pernyataan Kerjasama Ekonomi Perdagangan Dan Investasi Negara Jepang-Indonesia.Pada artikel atau topik postingan ini saya ingin memberikan artikel dan labels baru mengenai Ilmu yang berkaitan dengan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) yaitu tentang Kerjasama Ekonomi Perdagangan Dan Investasi Negara Jepang dan Indonesia, pernyataan dibawah ini adalah pernyataan yang sudah lengkap yang saya rangkum dari sumber buku, silahkan baca dengan seksama dibawah ini.
A. Kerjasama Ekonomi, Perdagangan Dan Investasi Bidang Perdagangan Dan Investasi.
1). Jepang Merupakan mitra dagang utama Indonesia yang berada di urutan pertama sebagai negara tujuan ekspor dan sebagai sumbr impor dengan total nilai perdangan sampai dengan bulan Desember 2007 sebesar US$30 Milyar meningkat dibandingkan periode yang sama tahun 2006 senilai US$27 Milyar.
Pada periode 2007, Indonesia mendapatkan surplus US$17 Milyar. Sementara itu untuk tahun 2008 periode Januari-September, nilai perdagangan Indonesia-Jepang senilai US$32,8 Milyar, dengan ekspor Indonesia senilai US$21,8 Milyar, impor indonesia senilai US$11 Milyar dan Indonesia mendapatkan surplus sebesar US$10,87 Milyar.
2). Produk-produk ekspor Indonesia antara lain : Minyak dan Gas Bumi serta produk non-migas seperti Kayu lapis, mesin-mesin listrik, nikel, hasil perikanan, karet alam, kertas dan produk kertas, tekstil dan produk tekstil, furniture, kopi, cokelat, teh dan lainnya. Sedangkan produk impor utama dari jepang ke Indonesia di antaranya adalah barang modal yang berkaitan dengan kegiatan investasi dan kebutuhan Industri dalam negeri seperti mesin-mesin, perlengkapan elektronik, suku cadang kendaraan, besi baja, plastik, bahan kimia, dan produk metal.
3). Sejauh ini Indonesia memiliki banyak komoditi non-migas yang cukup menjadi andalan untuk diekspor ke pasaran Jepang. Ada kurang lebih sekitar 50 komoditi non-migas yang memasuki pasaran Jepang. Komoditi yang kiranya masih potensial untuk dapat ditingkatkan ekspornya, termasuk oleh UKM, ke pasaran Jepang antara lain suvenir, hasil perikanan, hasil pertanian seperti kopi, teh, coklat dan rempah-rempah, produk makanan produk hasil hutan tanaman, batik dan tenun ikat, disamping produk pertambangan seperti tembaga dan nikel, elektronik, mebel, karet, pakaian, plywood, krtas dan sebagainya.
4). Dalam upaya untuk mmasukii pasar Jepang, Indonesia kiranya perlu lebih meningkatkan hal-hal antara lain sistem pemasaran, pengawasan mutu produk, pelabelan dan sertifikasi hasil uji. Dalam memasuki pasar Jepang, Indonesia juga menghadapi persaingan yang semakin ketat dari negara pemasok lainnya seperti China, negara-negara ASEAN, India, Pakistan.
5). Berdasarkan data BKPM, investasi langsung (FDI) dari Jepang ke Indonesia selama tahun 2007 tercatat US$603,4 Juta dan berada di peringkat sembilan dibawah AS, Singapura, Malaysia, Seycheles, Inggris, China, Korea Selatan, dan Belanda. Jepang merupakan investor terbesar untuk periode 1 Januari 1967- Desember 2007 dengan akumulasi jumlah senilai US$40,1 Milyar dalam 1.795 proyek.
6). Besarnya pasar Indonesia yag amat besar dan stabilitas politik yang memadai dipandang pelaku industri sebagai daya tarik. Namun, keluasatan pasar dan stabilitas politik itu ternyata tidak cukup membuat Indonesia menjadi pilihan investasi Jepang. Sebaliknya, pasar tunggal ASEAN justru berpotensi membuat Jepang mengembangkanindustri di negara-negara tetangga dengan membidik target pasar Indonesia.
Peluang yang baik ini perlu dimanfaatkan dengan baik oleh Indonesia dengan menyiapkan Infrastruktur fisik dan nonfisik di Indonesia, pemberantasan korupsi, pembenahan undang-undang ketenagakerjaan, dan kepastian Hukum.
7). Terdapatnya pengakuan dari pihak Jepang bahwa investasi jepang dikawasan Asia Tenggara, utamanya Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Indonesia dipandang menjadi pendorong utama bagi peningkatan investasi di kawasan Asia Tenggara. Berdasarkan survey peringkat tujuan investasi yang diadakan JBIC, Indonesia menempati peringkat ke 8 pada tahun 2007 naik satu peringkat ke peringkat 7 pada tahun 2006.
Menarik untuk diperhatikan bahwa investasi dilakukan oleh perusahaan Jepang berada pada sektor usaha kecil dan menengah. Disamping itu, investasi yang masuk belakangan ini bukan merupakan investasi baru, melainkan ekspansi perusahaan-perusahaan jepang yang sudah beroprasi sebelumnya.
Beberapa kendala yang menjadi perhatian kalangan dunia usaha Jepang dalam melakukan investasi di Indonesia adalah iklim investasi yang belum kondusif, masalah keamanan, perburuhan, kepastian hukum dan perkembangan pelaksanaan otonomi daerah.
8). Selain besarnya pasar Indonesia, Indonesia juga mempunyai daya tarik lain untuk tujuan investasi Jepang, antara lain : Ketersediaan tenaga kerja yang banyak, rajin dan cepat dalam penguasaan tekhnologi : Serta Indonesia dianggap negara yang paling ramah terhadap Jepang dibanding dengan negara lain di Asia.
Akhir penutupan topik artikel :
Sekiranya artikel diatas bermanfaat untuk anda, berikan saran dan kritik untuk blog ini agar penulis selalu tau ungkapan viewer atau visitor yang sudah membaca tentang artikel yang diposting, jika ada salah penulisan kata-kata atau kaliman yang tidak pantas atau tidak rapih berikan komentar anda di bawah yang sudah disediakan melalui Sign In Media Sosial, Semoga semua bermanfaat untuk anda, Terima Kasih dan Sampai Jumpa.