Tampilkan postingan dengan label SD. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label SD. Tampilkan semua postingan
Contoh Soal Aritmetika Sosial Tentang Diskon / Rabat

Contoh Soal Aritmetika Sosial Tentang Diskon / Rabat

Contoh Soal Aritmetika Sosial Tentang Diskon / Rabat - Yang dimaksud dengan rabat adalah potongan harga yang diberikan terhadap suatu barang atau jasa. Kita lebih mengenal rabat dengan sebutan diskon. Kalian pasti sering melihat di swalayan atau supermarket ada banyak potongan harga atau diskon, itu adalah contoh dari rabat. Apabila kalian penasaran tentang bagaimana cara menghitung potongan harga tersebut, Rumus Matematika Dasar akan memberikan ulasannya kepada kalian melalui contoh-contoh soal berikut ini:

Contoh Soal dan Pembahasan Aritmetika Sosial Tentang Rabat


Contoh Soal 1
Melly ingin membeli baju seharga Rp 120.000. Ternyata baju tersebut mendapat rabat sebesar 20 %. Berapakah besarnya rabat tersebut?

Jawab:
Harga baju : Rp 120.000
Rabat :

20% x 120.000
= 20/100 x 120.000 = 24.000

Jadi, rabatnya sebesar Rp.24.000


Contoh Soal 2
Sebuah Toko, memberikan diskon 5 % untuk setiap pembelian buku Matematika. Jika sebuah buku matematika memiliki harga Rp. 85.000. berapakah harga buku setelah diskon?

Jawab :
Harga buku : Rp. 85.000

Rabat :
5 % x Rp. 85.000,00
= 5/100 x 85.000 = 4.250

Harga buku setelah diberi diskon = 85.000 – 4.250 = 80.750
Jadi harga buku setelah diskon adalah Rp. 80.750


Contoh Soal 3
Rani membeli sebuah jam tangan seharga Rp. 235.000. Berapa rupiah yang harus Rani bayar jika toko memberikan diskon sebesar 25 %?

Jawab :
Harga jam : Rp. 235.000,00

Rabat : 25 % x Rp. 235.000
= 25/100 x 235.000 = 58.750

Harga jam setelah diberi diskon = Rp. 235.000 – 58.750 =  Rp. 176.250
Jadi harga jam setelah diskon adalah Rp. 176.250


Contoh Soal 4
Pada akhir tahun lalu, Santi membeli Tas di sebuah toko seharga Rp. 400.000,00 . Karena diskon ia hanya membayar sebesar Rp. 360.000,00. Berapakah persentase diskon yang diberikan toko?

Jawab :
Harga Tas : Rp. 400.000,00
Harga Tas setelah diberi diskon = Rp. 360.000,00
Diskon = Rp. 400.000,00 - Rp. 360.000,00 = Rp. 40.000,00
Presentase diskon = diskon : harga awal

     = Rp. 40.000,00 : Rp. 400.000,00
     = 0.1
     = 10/100 = 10%

Jadi presentase  diskon adalah 10%


Contoh Soal 5
Aldi mendapat potongan sebesar Rp. 45.000 pada sepatu yang dibelinya. Jika, diskon yang diberikan toko sepatu adalah 15%. Berapakah harga sepatu yang dibeli Aldi sebelum didiskon?

Jawab:
Diskon = Rp.45.000,00
Presentase Diskon = 15%
Harga awal = diskon : presentase diskon
       = 45.000 : 15 %
       = 300.000

Jadi harga awal sepatu sebelum didiskon adalah Rp. 300.000


Bagaimana apakah kalian sudah mengerti bagaimana cara menghitung diskon setelah melihat Contoh Soal Aritmetika Sosial Tentang Diskon / Rabat di atas? Jika ada yang belum kalian pahami, silahkan sampaikan saja pada kolom komentar. Terimakasih telah menyimak pembahasan ini, semoga bermanfaat.
Contoh Soal dan Pembahasan Aritmetika Sosial ( Harga Jual, Harga Beli, Untung, Rugi )

Contoh Soal dan Pembahasan Aritmetika Sosial ( Harga Jual, Harga Beli, Untung, Rugi )

Contoh Soal dan Pembahasan Aritmetika Sosial - Sudahkah kalian memahami apa yang dimaksud dengan aritmetika sosial di dalam matematika? jika belum, sebaiknya kalian menyiam dan membaca terlebih dahulu pembahasan Rumus Matematika Dasar tentang Materi Pengertian Aritmatika Sosial dan Contohnya setelah memahami materi tersebut, barulah kalian bisa mempelajari beberapa contoh soal yang ada di bawah ini untuk memperdalam pemahaman tentang bagaimana cara menyelesaikan soal-soal yang berhubungan dengan materi aritmetika sosial. Yuk langsung saja kita simak bersama pembahasannya di bawah ini:

Contoh Soal Aritmetika Sosial dan Pembahasannya

 
Contoh Soal 1
Alin membeli penghapus seharga Rp. 3000,00. Kemudian ia menjualnya dengan harga Rp. 3.500,00 . Tentukan apakah Alin untung/ rugi dan berapakah untung/ ruginya ?

Penyelesaian:
Dik : harga beli = Rp. 3.000,00
         Harga jual =  Rp. 3.500,00

Dit : untung/ rugi?

Jawab :
Harga beli < harga jual, maka Alin mengalami keuntungan
U = Hj – Hb =  Rp. 3.500,00 -  Rp. 3.000,00 = Rp. 500,00
Jadi, Alin mengalami keuntungan dan keuntungan yang didapat Alin adalah Rp. 500,00

 
Contoh Soal 2
Seorang pedagang membeli 1 kuintal beras dengan harga Rp. 850.000,00. Berapa harga jual beras per kg  jika pedagang ingin mendapat keuntungan Rp. 1000,00 per kg?

Penyelesaian:
Dik : harga beli per kg =  Rp. 850.000,00 : 100 = Rp. 8.500,00 / kg

Dit : harga jual?

Jawab :
Harga jual = harga beli + untung = Rp. 8.500,00 + Rp. 1000,00 = Rp. 9.500,00
Jadi , harga jual beras tersebut adalah Rp. 9.500,00

 
Contoh Soal 3
Mia membeli baju seharga Rp. 150.000,00. Kemudian baju itu ia jual lg dengan harga Rp. 165.000,00. Berapa persen keuntungan yang diperoleh Mia?

Penyelesaian:
Dik : Harga beli = Rp. 150.000,00
Harga jual = Rp. 165.000,00
Untung = Rp. 165.000,00 - Rp. 150.000,00 = Rp. 15.000,00

Dit : persentase keuntungan?

Jawab :
 


Jadi persentase keuntungan yang diperoleh Mia adalah 10 %

 
Contoh Soal 4
Seekor kambing dibeli dengan harga Rp. 700.000,00. Berapakah harga jual kambing agar memperoleh keuntungan 15 % ?

Penyelesaian:
Dik : harga beli =  Rp. 700.000,00
Keuntungan = 15 % x Rp. 700.000,00 = Rp. 105.000,00

Dit : harga jual?

Jawab :
Harga jual = harga beli + untung = Rp. 700.000,00 + Rp. 105.000,00 = Rp. 805.000,00
Jadi harga jual kambing adalah Rp. 805.000,00

 
Contoh Soal 5
Santi menjual sepedanya seharga  Rp. 525.000,00. Jika ia mendapat keuntungan 5 %, berapakah harga beli sepedanya?

Penyelesaian:
Dik : harga jual = Rp. 525.000,00
Untung = 5 % x hb
U = 5% x ( hj – u)
u = 5 % x hj – 5 % u
U + 0.05 U = 5 % x  Rp. 525.000,00
1,05 U = Rp. 26.250,00
U = Rp. 25.000

Dit : harga beli?

Jawab :
Hb = Hj – U = Rp. 525.000,00 - Rp. 25.000 = Rp. 500.000,00
Jadi, harga beli sepeda adalah Rp. 500.000,00

Demikianlah 5 Contoh Soal dan Pembahasan tentang Aritmetika Sosial  yang bisa kami berikan untuk kesempatan kali ini. Pada artikel berikutnya mungkin kami akan memberikan contoh-contoh soal yang lain. Jadi simak terus website ini agar tidak ketinggalan. Semoga kalian bisa memahami penjelasan di atas dengan baik. sampai berjumpa kembali di dalam pembahasan soal-soal matematika selanjutnya.
Contoh Soal Luas Lingkaran dan Pembahasannya Lengkap

Contoh Soal Luas Lingkaran dan Pembahasannya Lengkap

Contoh Soal Luas Lingkaran dan Pembahasannya - Di dalam artikel sebelumnya Rumus Matematika Dasar memberikan pembahasan mengenai Contoh Soal dan Pembahasan Keliling Lingkaran. Materi yang akan diberikan pada kesempatan kali ini juga masih mengenai lingkaran yaitu tentang contoh-contoh soal luas lingkaran yang akan disertai dengan langkah-langkah atau cara untuk menyelesaikan soal tersebut. Tak perlu berlama-lama lagi mari langsung kita simak bersama uraiannya di bawah ini:

Contoh Soal dan Pembahasan Luas Lingkaran  Lengkap


Contoh Soal 1:
Hitunglah luas lingkaran yang memiliki jari-jari 15 cm !

Penyelesaiannya:
Diketahui : r = 15 cm
Ditanya : luas lingkaran?

Jawab : L = лr2 = 3,14 x 15 x 15 =  706, 5 cm2
Jadi luas lingkaran adalah 706, 5 cm2
 

Contoh Soal 2:
Sebuah lingkaran memiliki luas 1.386 cm2. Hitunglah jari- jari lingkaran tersebut !
 
Penyelesaiannya:
Diketahui : L = 1.386 cm2
Ditanya : jari- jari?

Jawab :
             L = лr2
1.386 cm2  = 22/7 x r2
r2  = 1.386 cm2  x 7/22
r2 = 441 cm2
r = √441 = 21 cm
jadi, jari- jari lingkaran adalah 21 cm

 
Contoh Soal 3:
Ibu membuat alas gelas berbentuk lingkaran berdiameter 4 cm. alas gelas yang terbuat dari bahan perca. Tentukan luas alas gelas tersebut!

Penyelesaiannya:
Diketahui : r = 2 cm
Ditanya : luas lingkaran?

Jawab : L = лr2 = 3,14 x 2 x 2 =  12,56 cm2
Jadi luas lingkaran adalah 12,56 cm2

Contoh Soal 4:
Sebuah taman berbentuk lingkaran dengan jari-jari 14 meter akan ditanami rumput. Harga rumput adalah  RP. 5000,00/ m2. Hitunglah biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli rumput!

Penyelesaiannya:
Diketahui : r = 14 m, harga rumput = RP. 5000,00/ m2.
Ditanya : biaya yang dikeluarkan?

Jawab :
Biaya yang dikeluarkan = luas taman x harga rumput
Luas taman = лr2 = 22/7 x 14 x 14 = 616 m2.
biaya yang dikeluarkan = 616 x RP. 5000,00 = Rp. 3.080.000,00
Jadi biaya yang dikeluarkan Rp. 3.080.000,00.

Contoh Soal 5:
Sebuah kolam berbentuk lingkaran memiliki jari-jari 7 meter, disekeliling taman dibuat jalan setapak dengan lebar 2 meter. Tentukan luas jalan setapak itu!

Penyelesaiannya:
Diketahui : r = 7 m, lebar jalan = 2m.
Ditanya : Luas Jalan?

Jawab :  
Luas jalan = (luas jalan dan kolam)- luas kolam
Luas jalan dan kolam = Luas Lingkaran besar = лr2 = 3.14 x (7+2) x (7+2) = 254,34 m2.
Luas kolam = лr2 = 22/7 x 7 x 7 = 154 m2


Demikianlah sedikit pembahasan yang dapat kami berikan mengenai Contoh Soal Luas Lingkaran dan Pembahasannya Lengkap semoga apa yang telah dijelaskan di atas dapat membantu kalian semua dalam memahami bagaimana cara menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan materi seputar luas lingkaran dan rumus-rumusnya. Terimakasih telah menyimak tulisan ini dengan baik, sampai jumpa di pembahasan soal selanjutnya,
Jenis-jenis Bilangan Pecahan dan Contohnya

Jenis-jenis Bilangan Pecahan dan Contohnya



Jenis Jenis Bilangan Pecahan - untuk memahami apa yang dimaksud dengan bilangan pecahan, kalian bisa menyimak artikel Rumus Matematika Dasar mengenai Pengertian Bilangan Pecahan dan Contohnya. Apakah kalian mengetahui bahwa ada berbagai jenis bilangan pecahan? Jika belum mengetahuinya, maka kalian harus menyimak penjelasan di bawah ini dengan baik:


Jenis-jenis Bilangan Pecahan dan Contohnya


1. Pecahan Biasa

Pecahan biasa adalah pecahan yang pembilang dan penyebutnya berupa bilangan bulat. Contohnya:

1/3, 2/7, 3/4, dsb.


2. Pecahan Murni

Suatu pecahan bisa disebut sebagai pecahan murni apabila pembilang dan penyebutnya berupa bilangan bulat dan nilai pembilangnya lebih kecil dari penyebut. Contohnya:

1/8, 2/10, 3/16, dsb.


3. Pecahan Campuran

Pecahan ini merupakan kombinasi dari bagian bilangan bulat dan bagian pecahan murni, contohnya:

 

 

4. Pecahan Desimal

Merupakan pecahan yang penyebutnya adalah 10, 100, 1000, dst. Yang kemudian dinyatakan dengan tanda koma. Contohnya:

4/10 = 0,4
56/100 = 5,6
3500/1000 = 3,5


5. Persen atau Perseratus

Pecahan yang penyebutnya adalah 100 dan dinyatakan dengan lambang %, contohnya:

7% = 7/100
20% = 20/100
75% = 75/100


6. Permil atau Perseribu

Pecahan yang penyebutnya adalah 1000 dan dinyatakan dengan lambang %%, contohnya:

5%% = 5/1000
14%% = 14/1000
102%% = 102/1000


Itulah penjelasan sederhana mengenai Jenis-jenis Bilangan Pecahan dan Contohnya. Semoga apa yang telah dijelaskan di atas dapat kalian pahami dengan baik sehingga kalian bisa lebih mengerti tentang berbagai jenis pecahan yang ada di dalam pelajaran matematika. Sampai jumpa lagi dalam pembahasan materi selanjutnya.
Contoh Soal Luas Layang-Layang dan Pembahasannya

Contoh Soal Luas Layang-Layang dan Pembahasannya

Contoh Soal Luas Layang-Layang dan Pembahasannya - Sudahkah kalian membaca pembahasan Rumus Matematika Dasar mengenai materi Cara Menghitung Rumus Luas dan Keliling Layang-Layang ? sebaiknya kalian mempelajarinya terlebih dahulu sebelum membaca pembahasan contoh soal yang akan diberikan di dalam materi kali ini karena itu adalah konsep dasar yang dipergunakan untuk menjawab soal-soal di bawah ini. Kalau sudah mempelajarinya, sekarang kita praktekkan langsung untuk menjawab soal-soal berikut ini: 

Contoh Soal dan Pembahasan Luas Layang-Layang



Contoh Soal 1:

Sebuah bangun berbentuk layang-layang dengan panjang diagonal 1(d1) berukuran 18 cm dan diagonal 2 (d2) berukuran 16 cm. Tentukan luas bangun tersebut !

Penyelesaiannya:
Diketahui:  diagonal 1 (d1) = 18 cm
                   Diagonal 2 (d2) = 16 cm

Ditanya : luas (L)

Jawab :
 
Jadi luas bangun tersebut adalah cm2

Contoh Soal 2:

Layang-layang memiliki luas 280 cm2 dan salah satu diagonalnya berukuran 20 cm. Tentukan ukuran diagonal yang lain!

Penyelesaiannya:
Diketahui:  diagonal 1 (d1) = 20 cm
                   luas (L) = 280 cm2

Ditanya : Diagonal 2 (d2)

Jawab :
 
Jadi panjang diagonal yang lainnya adalah 14 cm

Contoh Soal 3:

Deni akan membuat layang-layang. Dua potong bambu yang Deni pakai berukuran 30 cm dan 22 cm. Apabila layangan sudah jadi, berapakah luasnya?

Penyelesaiannya:
Diketahui:  diagonal 1 (d1) = 30 cm
                   Diagonal 2 (d2) = 22 cm

Ditanya : luas (L)

Jawab :
 
       Jadi luas layang-layang tersebut adalah cm2

Contoh Soal 4:

Aldo memiliki kertas berukuran 60 cm x 100 cm. Kertas itu ia gunakan untuk membuat 6 buah layang-layang yang berukuran 36 cm x 40 cm. Berapa luas kertas yang tersisa?

Penyelesaiannya:
Diketahui:  ukuran kertas = 60 cm x 100 cm
  diagonal 1 (d1) = 36 cm
                   Diagonal 2 (d2) = 40 cm

Ditanya : luas kertas tersisa (L)

Jawab :
 
        Luas kertas = 60 x 100 = 6000 cm2

Luas layang –layang =

Kertas terpakai = 6 x 720 = 4320 cm2
Kertas tersisa = 6000 cm2 - 4320 cm2 = 1680 cm2
Jadi luas kertasa yang tersisa adalah 1680 cm2

Contoh Soal 5:

Di rumah Mira terdapat hiasan dinding berbentuk layang-layang dengan ukuran luas 420 cm2.  Jika salah satu diagonalnya berukuran 28 cm tentukanlah ukuran diagonal yang lainnya!

Penyelesaiannya:
Diketahui:  diagonal 1 (d1) = 28 cm
                   luas (L) = 420 cm2

Ditanya : Diagonal 2 (d2)
Jawab :
  
Jadi panjang diagonal yang lainnya adalah 30 cm

Itulah 5 Contoh Soal Luas Layang-Layang dan Pembahasannya yang dapat kalian pelajari untuk memahami langkah-langkah mudah di dalam menjawab soal-soal matematika mengenai luas layang-layang. Semoga bisa membantu kalian yang masih bingung mengenai cara mengerjakan soal-soal serupa. Sampai jumpa lagi di dalam pembahasan soal-soal lainnya.
Cara Mudah Menghitung Luas Permukaan Bidang Empat Beraturan

Cara Mudah Menghitung Luas Permukaan Bidang Empat Beraturan



Cara Mudah Menghitung Luas Permukaan Bidang Empat Beraturan - Apakah yang disebut sebagai bidang empat beraturan? bidang empat beraturan merupakan bangun ruang yang terdiri atas empat bidang sisi yang bentuknya berupa segitiga sama sisi. Bidang empat beraturan lebih umum dikenal sebagai limas segitiga beraturan karena keseluruhan sisinya berbentuk segitiga sama sisi. Lalu bagaimanakah cara menghitung luas permukaan bidang dari limas segitiga ini? simak pembahasan Rumus Matematika Dasar di bawah ini:
Cara Mudah Menghitung Luas Permukaan Bidang Empat Beraturan

Cara Cepat Mencari Luas Permukaan Bidang Empat Beraturan

Pertama-tama kalian harus memperhatikan gambar limas segitiga sama sisi (bidang empat beraturan) T.ABC berikut ini:

Bila diperhatikan, pada bangun ruang di atas terdapat empat buah segitiga sama sisi yang luasnya tentu saja sama. Segitiga sama sisi itu adalah ΔABC, ΔBCT, ΔACT, dan ΔABT. Rumus mudah dan cepat untuk menghitung lkuas segitiga sama sisi tersebut adalah:

 L.Δ = ¼s2√3

Ada empat permukaan bidang empat (limas segitiga sama sisi) dengan luas yang sama pada gambar di atas, maka:
L = 4 × L.Δ
L = 4 × ¼s2√3
L = s2√3

Jadi, rumus untuk mencari volume (V) bidang empat beraturan yang memiliki panjang rusuk (s) adalah:

L = s2√3

Contoh Soal 1:

Diketahui sebuah bidang empat beraturan mempunyai panjang rusuk 8 cm. Berapakah  luas permukaan bidang empat beraturan tersebut?

Penyelesaiannya:
L = s2√3
V = (8 cm)2√3
V = 64√3 cm2

Jadi, luas permukaan bidang empat beraturan tersebut adalah 64√3 cm2

Itulah Cara Mudah Menghitung Luas Permukaan Bidang Empat Beraturan (limas segitiga sama sisi) apabila panjang rusuknya telkah diketahui. Semoga saja kalian bisa memahami penjelasan di atas dengan baik.