Tampilkan postingan dengan label MATEMATIKA UMUM. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label MATEMATIKA UMUM. Tampilkan semua postingan
Contoh Soal Aritmetika Sosial Tentang Diskon / Rabat

Contoh Soal Aritmetika Sosial Tentang Diskon / Rabat

Contoh Soal Aritmetika Sosial Tentang Diskon / Rabat - Yang dimaksud dengan rabat adalah potongan harga yang diberikan terhadap suatu barang atau jasa. Kita lebih mengenal rabat dengan sebutan diskon. Kalian pasti sering melihat di swalayan atau supermarket ada banyak potongan harga atau diskon, itu adalah contoh dari rabat. Apabila kalian penasaran tentang bagaimana cara menghitung potongan harga tersebut, Rumus Matematika Dasar akan memberikan ulasannya kepada kalian melalui contoh-contoh soal berikut ini:

Contoh Soal dan Pembahasan Aritmetika Sosial Tentang Rabat


Contoh Soal 1
Melly ingin membeli baju seharga Rp 120.000. Ternyata baju tersebut mendapat rabat sebesar 20 %. Berapakah besarnya rabat tersebut?

Jawab:
Harga baju : Rp 120.000
Rabat :

20% x 120.000
= 20/100 x 120.000 = 24.000

Jadi, rabatnya sebesar Rp.24.000


Contoh Soal 2
Sebuah Toko, memberikan diskon 5 % untuk setiap pembelian buku Matematika. Jika sebuah buku matematika memiliki harga Rp. 85.000. berapakah harga buku setelah diskon?

Jawab :
Harga buku : Rp. 85.000

Rabat :
5 % x Rp. 85.000,00
= 5/100 x 85.000 = 4.250

Harga buku setelah diberi diskon = 85.000 – 4.250 = 80.750
Jadi harga buku setelah diskon adalah Rp. 80.750


Contoh Soal 3
Rani membeli sebuah jam tangan seharga Rp. 235.000. Berapa rupiah yang harus Rani bayar jika toko memberikan diskon sebesar 25 %?

Jawab :
Harga jam : Rp. 235.000,00

Rabat : 25 % x Rp. 235.000
= 25/100 x 235.000 = 58.750

Harga jam setelah diberi diskon = Rp. 235.000 – 58.750 =  Rp. 176.250
Jadi harga jam setelah diskon adalah Rp. 176.250


Contoh Soal 4
Pada akhir tahun lalu, Santi membeli Tas di sebuah toko seharga Rp. 400.000,00 . Karena diskon ia hanya membayar sebesar Rp. 360.000,00. Berapakah persentase diskon yang diberikan toko?

Jawab :
Harga Tas : Rp. 400.000,00
Harga Tas setelah diberi diskon = Rp. 360.000,00
Diskon = Rp. 400.000,00 - Rp. 360.000,00 = Rp. 40.000,00
Presentase diskon = diskon : harga awal

     = Rp. 40.000,00 : Rp. 400.000,00
     = 0.1
     = 10/100 = 10%

Jadi presentase  diskon adalah 10%


Contoh Soal 5
Aldi mendapat potongan sebesar Rp. 45.000 pada sepatu yang dibelinya. Jika, diskon yang diberikan toko sepatu adalah 15%. Berapakah harga sepatu yang dibeli Aldi sebelum didiskon?

Jawab:
Diskon = Rp.45.000,00
Presentase Diskon = 15%
Harga awal = diskon : presentase diskon
       = 45.000 : 15 %
       = 300.000

Jadi harga awal sepatu sebelum didiskon adalah Rp. 300.000


Bagaimana apakah kalian sudah mengerti bagaimana cara menghitung diskon setelah melihat Contoh Soal Aritmetika Sosial Tentang Diskon / Rabat di atas? Jika ada yang belum kalian pahami, silahkan sampaikan saja pada kolom komentar. Terimakasih telah menyimak pembahasan ini, semoga bermanfaat.
Pengertian Polinom atau Suku Banyak dalam Matematika

Pengertian Polinom atau Suku Banyak dalam Matematika

Pengertian Polinom atau Suku Banyak - Di dalam matematika ada sebuah istilah yang dinamakan dengan polinom. Apakah itu? Rumus Matematika Dasarkali ini akan membahas mengenai polinom. Mulai dari pengertian, contoh soal, serta pembahasan lain yang berkaitan dengan materi tersebut. Pertama-tama kita pahami dulu pengertian polinom di bawah ini:


Pengertian Polinom atau Suku Banyak dalam Matematika

Polinom atau suku banyak merupakan bentuk suku-suku yang banyaknya terhingga dan tersusun atas peubah/variable dan konstanta. Operasi yang berlaku pada polinom hanyalah penjumlahan, pengurangan, perkalian, serta pangkat bilangan bulat tidak negatif.

Contoh dari polinom adalah 3x2 - 5x + 8, sedangkan 3x2 - 5/x + 8x3/2 bukanlah sebuah polinom.

Secara sederhana, sebuah polinom dapat kita tuliskan seperti berikut ini:


Di dalam polinom dikenal beberapa istilah seperti suku, variabel, koefisien, konstanta, dan pangkat tertinggi. Berikut adalah penjelasan dari istilah-istilah tersebut:

Suku-suku yang terdapat pada polinom di atas adalah:




Peubah yang terdapat pada polinom di atas adalah X.

Koefisien yang terdapat pada polinom di atas adalah:

 

Koefisien akan selalu berhubungan dengan peubahnya.






Konstanta merupakan suku yang tidak memiliki peubah. Pada polinom di atas contohnya adalah a0.

Pangkat tertinggi/derajat dari di atas adalah apabila n tidak sama dengan 0 maka polinom tersebut berderajat n.

Beberapa dari kalian mungkin akan berpikir bawa penulisan huruf akan selalu dianggap sebagai peubah. Di dalam sebah polinom mungkin saja terdapat dua huruf. Apabila itu terjadi, jadikanlah salah satu dari huruf tersebut sebagai koefisien atau konstanta.

Contoh Soal Polinom dan Pembahasannya

Untuk lebih mudah dalam memahami penjelasan diatas langsung saja simak contoh soal berikut ini:

Contoh soal:
Susunlah polinom 3x + x4 + 5 - 9x3 dalam pangkat menurun, kemudian nyatakan;

a. suku-suku dan koefisiennya.
b. derajat dan konstantanya.

Penyelesaiannya:
Terlebih dahulu susun polinom ke dalam ssunan pangkay yang menurun tanpa adanya peubah X yang terlewatkan. Di dalam soal diatas tidak ditemukan suku dengan peubah x2, maka tuliskan saja suku tersebut sebagai 0x2. Maka hasil susunannya adalah:

x4- 9x3 + 0x2 + 3x + 5

maka, suku-suku beserta koefisiennya adalah:

suku x4koefisiennya 1
suku -9x3koefisiennya -9
suku 0x2koefisiennya 0
suku 3x koefisiennya 3
suku 5 disebut konstanta.

Derajat dari polinom tersebut adalah 4 karena 4 adalah pangkat tertinggi dari peubah. Sementara konstanta dari polinom diatas adalah 5 karena tidak memiliki peubah.

Demikianlah pembahasan mengenai Pengertian Polinom atau Suku Banyak beserta contoh soal dan pembahasan singkatnya. Semoga bisa menambah pengetahuan kalian mengenai polinom dan cara mengerjakan soal-soal serupa. Selamat Belajar!!!
Permainan Matematika Sederhana untuk Anak dan Keluarga

Permainan Matematika Sederhana untuk Anak dan Keluarga

Permainan Matematika Sederhana untuk Anak dan Keluarga – Bagi sebagian orang matematika merupakan suatu pelajaran yang sulit untuk di pahami. Akan tetapi sebenarnya matematika bisa menjadi pelajaran yang mudah untuk dimengerti apabila kita mencoba untuk membiasakan diri dengan hal-hal yang berhubungan dengan pelajaran matematika sehingga secara perlahan kita akan menyukai pelajaran tersebut. Salah satunya adalah dengan mencoba permainan-permainan yang melibatkan unsur matematika di dalamnya seperti angka-angka, berhitung, penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan sebagainya. Tahukah kalian bahwa ada beberapa permainan matematika yang bisa kalian mainkan bersama teman-teman ataupun keluarga? Khusus pada postingan kali ini Rumus MatematikaDasar akan menjelaskan 8 jenis permainan yang berkaitan dengan matematika. Ingin tahu permainan apa saja yang bisa kalian coba untuk berlatih kemampuan matematika yang kalian miliki? Ini dia penjelasannya:

Permainan Matematika Sederhana untuk Anak dan Keluarga

8 Jenis Permainan yang Berkaitan dengan Matematika

Ular Tangga

Permainan ular tangga tentu sudah tidak asing lagi di telinga kalian. Ular tangga memamng merupakan sebuah permainan klasik yang sudah digemari sejak dahulu kala. Permainan ini sebenarnya adalah salah satu contoh permainan matematika karena ketika kita bermain kita harus menghitung jumlah dadu yang keluar kemudian perlahan-lahan menghitung petak yang harus kita lalui sesuai dengan jumlah dadu tersebut. Agar lebih menarik, kalian bisa memainkannya dengan menggunakan Bahasa inggris. Jadi ketika kalian menggerakan bidak-bidak yang kalian miliki kalian bisa menghitung langkahnya seperti one, two, three, four, five, dst.

Domino

Domino juga termasuk ke dalam permainan matematika karena di dalam permainan ini kita diajarkan untuk menyesuaikan pola. Selain itu kita juga akan belajar mengenai pembentukan pola seperti ketika dua angka ganjil ditambahkan hasilnya akan berupa angka genap.

Rubik Kubus

Bermain rubik dapat mengasah kemampuan kita dalam memahami berbagai konsep matematika. Mulai dari logika matematika, geometri, sampai pada konsep ruang.

Otelo

Permainan yang satu ini bisa kita gunakan untuk melatih kemampuan dalam memahami pola. Kita juga diharuskan melakukan pengelompokkan-pengelompokkan secara visual dan juga melatuh kemampuan spasial.

Tic Tac Toe

Pada saat jam kosong di sekolah pasti kalian sering memainkan permainan yang satu ini. Tanpadisadari ternyata permainan matematika yang satu ini juga bisa melatih kemampuan kita dalam beberapa hal yang berkaitan dengan matematika seperti logika, menentukan pola, kemampuan spasial, arah, serta beberapa istilah lain yang erat kaitannya dengan matematika seperti horizontal, vertical, dan diagonal.

Connect Four

Merupakan permainan yang dikembangkan dari konsep Tic Tac Toe. Dengan memainkannya kalian bisa melatih kemampuan dalam konsep geometri, logika, penerapan pola, bahkan perencanaan strategi.

Mastermind

Permainan ini bisa membantu kita dalam memahami sekuen (urutan berpikir), logika, dan juga pengenalan pola pada anak.

Catur

Mengapa catur termasuk ke dalam permainan matematika? Alasannya adalah karena catur melatih kemampuan kita dalam memecahkan masalah. Dengan begitu kita akan terlatih untuk berpikir kreatif dan strategis. Ini bisa meningkatkan kemampuan kita dalam menyelesaikan soal-soal mengenai matematika.


Itulah Permainan Matematika Sederhana untuk Anak dan Keluarga yang bisa coba kalian mainkan di waktu senggang untuk meningkatkan kegemaran kalian terhadap pelajaran matematika. Beberapa permainan tersebut memang tidak berkaitan langsung dengan matematika tapi tanpa disadari bisa meningkatkan kemampuan kita dalam memahami konsep-konsep yang ada di dalam materi pelajaran matematika. Tentunya masih banyak permainan matematgika lainnya yang bisa kalian coba. Kalian dapat menemukan banyak permainan online mengenai matematika di internet. Belajar matematia tidak harus selalu mengenai angka, kita juga bisa mempelajarinya melalui permainan menarik. So selamat bermain dan belajar!!!
Pengertian dan Pola Barisan Bilangan Fibonacci

Pengertian dan Pola Barisan Bilangan Fibonacci

Bilangan Fibonacci - Barisan bilangan dapat didefinisikan sebagai suatu urutan yang terdiri atas bilangan-bilangan yang disusun berdasarkan aturan-aturan dan pola tertentu. Elemen yang ada pada sebuah barisan bilangan biasa disebut dengan suku. Di dalam matematika ada berbagai macam bentuk barisan bilangan mulai dari barisan geometri, barisan persegi, barisan aritmetika, dan ada juga yang dinamakan barisan Fibonacci. Nah, khusus untuk materi kali ini yang akan dibahasoleh Rumus Matematika Dasaradalah tentang barisan Fibonacci. Yuk kita simak materinya di bawah ini:

Pengertian dan Pola Barisan Bilangan Fibonacci

Pengertian Bilangan Fibonacci

Barisan bilangan Fibonacci pertama kali dikemukakan oleh Leonardo Pisano atau lebih dikenal sebagai Fibonacci. Ia merupakan seorang ahli matematika yang cukup terkenal di masa abad pertengahan. Barisan Fibonacci merupakan sebuah barisan bilangan yang memiliki bentuk yang unik. Suku pertama dari barisan bilangan ini adalah 1, kemudian suku keduanya juga 1, lalu untuk suku ketiga ditentukan dengan menjumlahkan kedua suku sebelumnya sehingga diperoleh barisan bilangan dengan pola di bawah ini:

1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34 ...dan seterusnya.

Pola bilangan tersebut ditemukan oleh Fibonacci ketika ia mengamati sebuah peternakan kelinci dimana jumlah kelinci di peternakan tersebut berkembang biak sehingga membentuk pola yang menarik untuk diamati oleh matematikawan ini.

Jumlah kelinci di bulan pertama  ada 1 pasang
Jumlah kelinci di bulan kedua     ada 1 pasang
Jumlah kelinci di bulan ketiga     ada 2 pasang
Jumlah kelinci di bulan keempat ada 3 pasang
Jumlah kelinci di bulan kelima    ada 5 pasang

Hasil dari pengamatan tersebutlah yang menjadi dasar terbentuknya bilangan Fibonacci ini.

Rumus Barisan Bilangan Fibonacci

Karena bilangan ini memiliki pola yang teratur, maka dapat dirumuskan menjadi seperti berikut ini:
Fn = Fn-1 + Fn-2

dengan syarat

n ≥ 3

F0 = 0 dan F1 = 1

Itulah kiranya penjelasan singkat seputar Pengertian dan Pola Barisan Bilangan Fibonacci pada artikel selanjutnya akan dibahas materi yang lebih mendetail mengenai bilangan Fibonacci ini beserta contoh-contoh soal serta penerapan rumus di atas untuk menjawab soal-soal tersebut. So, Simak terus artikel terbaru yang dihadirkan di dalam blog ini. Sampai jumpa lagi.
Rumus Matematika Konversi Satuan Suhu Lengkap

Rumus Matematika Konversi Satuan Suhu Lengkap

Konversi Satuan Suhu- Materi yang akan dijelaskan oleh Rumus Matematika Dasar kali ini adalah mengenai suhu. Suhu merupakan istilah yang biasa digunakan untuk menyatakan tingkat panas atau dingin dari suatu benda. Meski sebenarnya kita bisa merasakan panas dan dingin, kita tidak akan pernah bisa menentukan suhu dari suatu benda dengan tepat tanpa menggunakan bantuan alat pengukur suhu seperti termometer. Nilai temperatur atau suhu biasa dilambangkan dengan pangkat nol (0) yang dibaca sebagai 'derajat'. Ada beberapa satuan suhu yang umum digunakan diantaranya adalah Celcius (C), Reamur (R), dan Fahrenheit (F). Selain ketiga satuan tersebut ada juga satuan Kelvin (K) yang tidak membutuhkan lambang derajat/ pangkat nol di dalam penulisannya. Karena nilai konversi satuan suhu tersebut memenuhi nilai perbandingan, maka di dalam matematika juga dipelajari materi mengenai suhu dan konversinya. Perbandingan diantara keempat satuan suhu tersebut adalah 5 : 4 : 9 : 5 namun, khusus untuk fahrenheit kita perlu menambahkan 32 di dalam perubahannya. Perbandingan nilai keempat suhu tersebut bisa dilihat pada gambar berikut ini:

Rumus Matematika Konversi Satuan Suhu

Gambar di atas menjelaskan perbandingan titik didih dan titik beku air untuk tiap-tiap satuan suhu/temperatur. Dari gambar tersebut kita juga bisa mengetahui sifat-sifat dari beberapa termometer seperti di bawah ini:

Rumus Matematika Konversi Satuan Suhu


Termometer Celcius
titik tetap atas adalah batasan titik didih air (1000C)
titik tetap bawah menggunakan batasan titik beku air menjadi es (00C)
perbandingan skalanya adalah 100

Termometer Reamur
titik tetap atasnya adalah ketika air mulai mendidih 800R
titik tetap bawahnya adalah pada saat es mencair 00R
perbandingan skalanya adalah 80

Termometer Fahrenheit
titik tetap atasnya adalah saat air mendidih 2120F
titik tetap bawahnya adalah saat es mulai mencair 00F
perbandingan skalanya adalah 180

Termometer Kelvin
titik tetap atasnya adalah pada waktu air mendidih 3730K
titik tetap bawahnya adalah ketika es mencair 2730K
perbandingan skalanya adalah 100

Untuk mengetahui nilai sebuah suhu pada satu satuan terhadap satuan yang lain tentu harus menggunakan rumus.

Berikut ini adalah rumus konversi dari satuan suhu yang biasa digunakan di dalam perhitungan soal-soal matematika:

Celcius ke reamur

Rumus konversi suhu dari celcius menuju reamur adalah:

Reamur = (4/5) celcius    atau    R = (4/5) c

Contoh soal:
Diketahui suhu dari sebuah ruangan adalah 2000 Celcius. Bila dinyatakan dalam reamur, berapakah suhu ruangan tersebut?

Jawab:
R = (4/5) c
R = (4/5) 200
R = 1600r

Jadi suhu ruangan tersebut adalah 1600 Reamur


Celcius ke Fahrenheit

Rumus konversi suhu dari celcius menuju fahrenheit yang biasa digunakan adalah:

Fahrenheit = (9/5) Celcius + 32    atau    F = (9/5) c + 32

Contoh soal:
Suhu badan andi saat diukur dengan termometer adalah 500 C. Berapakah suhu badan andi bila dinyatakan dengan ukuran fahrenheit?

Jawab:
F = (9/5) c + 32
F = (9/5) 50 + 32
F = 90 + 32
F = 1220F

Suhu badan andi adalah 1220 Fahrenheit


Celcius ke Kelvin

Rumus konversi suhu dari celcius menuju kelvin adalah:

Kelvin = Celcius + 273    atau    K = C + 273

Contoh Soal:
Bila suhu dari air yang direbus adalah 1000C maka bila dikonversikan ke dalam Kelvin, berapakah suhu air tersebut?

Jawab:
K = C + 273
K = 1000 + 273
K = 1273

Maka suhu dari air yang direbus tersebut adalah 1273 Kelvin


Disamping dari rumus yang dijelaskan di atas, berikut ini adalah beberapa rumus yang bisa kalian gunakan untuk mengkonversi nilai suhu dari suatu satuan ke satuan yang lain:

Rumus untuk Reamur:


Fahrenheit = (9/4) R + 32
Kelvin = C + 273 = (5/4) R + 273
Celcius = (5/4) R

Rumus untuk Fahrenheit:


Reamur = 4/9 (F-32)
Kelvin = 5/9 (F-32) + 273
Celcius = 5/9 (F-32)

Rumus untuk Kelvin :


Reamur = 4/5 (K-273)
Fahrenheit = 9/5 (K-273) + 32
Celcius = K – 273


Berikut ini adalah tabel konversi suhu yang bisa kalian gunakan untuk menghitung perbandingan nilai suhu dari sebuah satuan terhadap satuan yang lain. Cukup masukkan nilai suhu, kemudian tentukan satuan yang ingin kalian cari lalu klik tombol Konversi  maka hasil perbandingannya akan muncul pada kolom di bawahnya.

Nilai Suhu: Satuan:


° Celsius
° Fahrenheit
° Reaumur
   Kelvin


Demikianlah penjelasan serta pembahasan materi mengenai Rumus Matematika Konversi Satuan Suhu Lengkap semoga dengan dihadirkannya materi ini kalian bisa semakin paham dan mengerti mengenai cara melakukan konversi dari sebuah satuan suhu ke dalam satuan suhu yang lain. Terimakasih telah membaca materi ini sampai akhir semoga ilmu yang disampaikan dapat bermanfaat bagi kalian semua.
Satuan Ukuran Jumlah Lusin, Gross, Rim, dan Kodi

Satuan Ukuran Jumlah Lusin, Gross, Rim, dan Kodi

Satuan Ukuran Jumlah Lusin, Gross, Rim, dan Kodi - Ketika menjalankan aktifitas sehari-hari kalian pasti pernah mendengar beberapa istilah seperti Lusin, Gross, Rim, dan Kodi di dalam matematika istilah tersebut disebut sebagai satuan ukuran kuantitas atau jumlah. Satuan ini biasa digunakan untuk menyatakan banyaknya jumlah dari suatu benda atau barang. Bagi kalian yang belum mengetahui ataupun belum hafal dengan ukuran satuan tersebut, mari kita mempelajarinya bersama-sama dengan menyimak pembahasan RumusMatematika Dasar mengenai ukuran satuan jumlah berikut ini:

Satuan Ukuran Jumlah Lusin, Gross, Rim, dan Kodi


Satuan ukuran jumlah yang paling umum digunakan adalah:

1 lusin = 12 buah.
1 gross = 144 buah = 12 Lusin
1 kodi = 20 buah.
1 rim = 500 lembar.


Penggunaan Satuan Ukuran Jumlah Lusin, Gross, Rim, dan Kodi


Ukuran-ukuran di atas biasanya digunakan sesuai dengan jenis barang tertentu, misalnya:

Lusin
Istilah lusin lebih sering digunakan untuk menyatakan jumlah barang seperti gelas, piring, sendok, toples, dan sebagainya.

Rim
Istilah rim biasanya digunakan untuk menyatakan jumlah lembaran pada kertas.

Gross
Gross umumnya digunakan untuk menyatakan jumlah alat-alat tulis seperti buku, pensil, dan sebagainya.

Kodi
Sedangkan kodi biasanya dipergunakan untuk menyatakan jumlah dari barang-barang tekstil seperti kain, celana, baju, dan sebagainya.


Contoh Soal Lusin, Gross, Rim, dan Kodi

Berikut ini adalah beberapa contoh soal yang berkaitan dengan satuan ukuran kuantitas atau jumlah:


Soal 1:
Andi memiliki 12 kotak paku. Apabila setiap kotak berisi 2 lusin paku, maka berpakah jumlah keseluruhan paku yang dimiliki Andi?

Jawab:
Diketahui setiap kotak berisi 2 lusin paku = 12 x 2 = 24 paku
Andi memiliki 12 kotak paku, maka jumlah keseluruhan paku adalah:

12 x 24 = 288 buah paku.


Soal 2:
Di dalam sebuah kardus terdapat 7 gross pensil. Maka ada berapa lusin pensil di dalam kardus tersebut?

Jawab:
Diketahui 1 gross = 12 lusin, maka:

7 gross = 7 x 12 lusin = 84 lusin


Soal 3:
Ayah membeli 13 kardus kertas. Setiap kardus kertas berisi 4 rim kertas. Maka ada berapa lembar kertas yang dibeli oleh ayah?

Jawab:
Diketahui 1 rim = 500 lembar, setiap kardus berisi 4 rim kertas = 4 x 500 = 2000 lembar kertas.

Ayah membeli 13 kardus kertas, maka jumlah kertas yang dimiliki ayah adalah:

2000 x 13 = 26000 lembar kertas.


Soal 4:
Di dalam lemari tersimpan 5 lusin pensil. Ada berapa gross pensil di dalam lemari tersebut?

Jawab:
Diketahui 1 gross = 12 lusin, maka:

6 lusin = 6/12 = 1/2 gross

Soal 5
Ibu membeli 12 kodi celana dan 5 kodi baju. Berapakah jumlah keseluruhan barang yang dibeli oleh Ibu?

Jawab:
Diketahui 1 kodi = 20 buah, maka:

12 kodi celana = 12 x 20 buah = 240 buah celana
  5 kodi baju = 5 x 12 = 60 buah baju

Maka jumlah keseluruhan barang yang dibeli ibu adalah: 240 + 60 = 300 buah barang

Demikian uraian singkat mengenai Satuan Ukuran Jumlah Lusin, Gross, Rim, dan Kodi semoga bisa menambah wawasan kalian mengenai ukuran satuan kuantitas yang sering digunakan di dalam kegiatan sehari-hari ini.
Satu Mil Sama Dengan Berapa Kilometer?

Satu Mil Sama Dengan Berapa Kilometer?

Satu Mil Sama Dengan Berapa Kilometer? - Setelah sebelumnya Rumus Matematika Dasar mencoba menjawab pertanyaan Satu Hektar Sama Dengan Berapa Meter Persegi? kali ini ada pertanyaan lain yang rasa-rasanya juga cukup penting untuk dibahas yaitu tentang satuan ukuran Mil yang terkadang kita lupa berapa jaraknya bila dinyatakan dalam Kilometer. Tidak heran bila terkadang orang melupakan hal tersebut karena sebenarnya satuan Mil tidak tergabung ke dalam satuan ukuran panjang yang biasanya dinyatakan dalam meter.

Satu Mil Sama Dengan Berapa Kilometer?

Satuan Mil sendiri sebenarnya termasuk ke dalam besaran jarak yang ada di dalam sistem imperial. Penggunaan satuan mil memang masih jarang sekali di indonesia. Biasanya yang menggunakan mil untuk menyatakan jarak adalah orang-orang yang ada di luar negeri terutama di inggris dan juga amerika. Lalu berapakah sebenarnya panjang ukuran satu mil bila dinyatakan dalam meter atau kilometer, simak pembahasannya di bawah ini:

Perbandingan Ukuran Satuan Mil dengan Satuan Jarak yang Lain

Berikut adalah perbandingan antara mil dengan beberapa ukuran jarak lainnya:

  • 1 mil = 1.609,344 m
  • 1 mil = 1,609344 km
  • 1 mil = 1.760 yard
  • 1 mil =  5.280 feet

Dari perbandingan di atas kita sudah bisa mengetahui bahwa satu mil sama dengan 1, 609 km (satu koma enam kosong sembilan kilo meter). Perlu diingat bahwasannya ukuran jarak 1 mil di darat berbeda dengan ukuran jarak satuan mil di laut atau yang biasa disebut dengan Nautical Mile (1 mil bahari = 1,852 km).

Untuk melengkapi materi di atas, berikut ini saya berikan beberapa contoh soal guna memperdalam pemahaman materi yang telah dijelaskan:

Contoh Soal 1
Sebuah bus antar kota telah menempuh jarak 30 mil. Jika dinyatakan dalam kilometer, berapakah jarak yang telah ditempuh oleh bus tersebut:

Jawab:
Diketahui 1 mil = 1,609 km, maka:
30 mil = 30 x 1,609 km
30 mil = 48,27 km

Maka jarak yang telah ditempuh oleh bus tersebut adalah 48, 27 kilometer.


Contoh Soal 2:
Sebuah sungai diketahui memiliki panjang 2,5 mil. Jika dinyatakan dalam meter, berapakah panjang sungai itu?

Jawab:
Diketahui 1 mil = 1,609 km, maka:
2,5 mil = 2,5 x 1,609 km
30 mil = 4,0225 km

Karena 1 km = 1000 m, maka:

4,0225 km = 4,0225 x 1000 = 4022,5 m

Jadi panjang sungai tersebut adalah 4022,5 meter.


Semoga setelah menyimak pembahasan dan juga contoh soal di atas sekarang anda bisa mengetahui lebih banyak tentang satuan mil sehingga ketika ada yang bertanya Satu Mil Sama Dengan Berapa Kilometer? anda bisa dengan mudah menjawabnya tanpa perlu kebingungan lagi.
Satu Hektar Sama Dengan Berapa Meter Persegi?

Satu Hektar Sama Dengan Berapa Meter Persegi?

Satu Hektar Sama Dengan Berapa Meter Persegi - Pertanyaan seperti itu seringkali muncul di benak kita. Meskipun sebenarnya materi yang membahas hal tersebut sudah pernah diajarkan dalam pelajaran matematika di sekolah tidak sedikit orang yang lupa mengenai hal tersebut. Oleh sebab itu, Rumus Matematika Dasar tergugah untuk mengangkat materi mengenai hal tersebut. Untuk mengembalikan ingatan anda mengenai materi yang berkaitan dengan satuan hektar, di sini akan disajikan penjelasan sederhana yang dapat membantu anda dalam menentukan berapa meter persegi-kah satu hektar itu?
Satu Hektar Sama Dengan Berapa Meter Persegi?

Satuan hektar diambil dari kata "hekto are" dan di dalam matematika biasa dilambangkan dengan ha. Biasanya ukuran ini digunakan untuk menyatakan luas dari sebuah bidang datar berbentuk persegi. Dari gambar di atas kita dapat melihat bahwasannya satu hektar mewakili luas dari persegi yang memiliki sisi sepanjang 100 meter. Artinya, satu hektar sama dengan 100 meter x 100 meter = 10.000 m2.

Contoh Soal Perhitungan Luas dalam Satuan Hektar dan Pembahasannya

Untuk memperdalam pemahaman mengenai satuan hektar, tidak ada salahnya apabila kita mempelajari beberapa contoh soal di bawah ini:

Contoh soal 1:
Sebuah lapangan sepakbola memiliki luas 3,7 ha. Berapakah luas dari lapangan tersebut?

Jawab:
Diketahui1 ha(hektar) = 10.000 m2, maka:
3,7 ha = 3,7 x 10.000
3,7 ha = 37.000 m2

Jadi luas lapangan sepakbola tersebut adalah 37.000m2


Contoh soal 2:
Sebidang tanah berbentuk persegi panjang memiliki ukuran panjang 200 m dan lebar 32 m. Berapakah luas tanah tersebut jika dinyatakan dalam satuan hektar?

Jawab:
Luas tanah = 200 m x 32 m
Luas tanah = 6.400 m2

Karena 1 hektar = 10.000 m2, maka:
6.400 : 10.000 = 0,64 hektar

Maka, luas tanah tersebut adalah 0,64 ha


Contoh Soal 3:
Sebuah taman memiliki luas 3,43 hektar. Berapakah luas taman tersebut bila dinyatakan dalam are?

Jawab:
Diketahui 1 hektar = 100 are, maka:

3,43 hektare = 3,43 x 100 are = 343 are.

Jadi luas taman tersebut adalah 343 are.


Contoh Soal 4:
Pak Bejo memiliki sawah seluas 4,6 hektar. Berapakah luas sawah pak Bejo bola dinyatakan dalam meter persegi?

Jawab:
Diketahui 1 ha = 10.000 m2, maka:

4,6 ha = 4,6 x 10.000 = 46.000m2

Jadi luas sawah yang dimiliki pak andi adalah 46.000m2


Jadi sekarang kita tidak perlu pusing dan bingung lagi ketika pertanyaan Satu Hektar Sama Dengan Berapa Meter Persegi? menghampiri kita. Dari penjelasan di atas kita sudah bisa mengetahui bahwasannya satu hektar itu sama dengan 10.000 meter persegi. Semoga pembahasan ini bermanfaat dan bisa membantu anda yang sedang kebingungan dalam menentukan satuan ukuran hektar (ha).
Pengertian Sifat Komutatif Matematika, Contoh Soal dan Pembahasan Lengkap

Pengertian Sifat Komutatif Matematika, Contoh Soal dan Pembahasan Lengkap

Pengertian Sifat Komutatif Matematika - Selain sifat distributif yang sudah dijelaskan sebelumnya, di dalam matematika juga ada yang dinamakan dengan sifat komutatif. Tahukah kalian apa yang dimaksud dengan sifat komutatif matematika? jika belum tahu, Di sini Rumus Matematika Dasar akan menjelaskannya untuk kalian. Secara sederhana, sifat komutatif dapat kita artikan sebagai sifat pertukaran di dalam operasi hitung matematika, coba perhatikan perhitungan pada gambar di bawah ini:

Pengertian Sifat Komutatif Matematika, Contoh Soal dan Pembahasan Lengkap

Jadi bisa disimpulkan bahwa sifat komutatif di dalam matematika memenuhi rumus a + b = b + a dimana a dan b adalah bilangan bulat. Sifat tersebut tidak hanya berlaku pada operasi penjumlahan namun juga berlaku untuk operasi perkalian (a x b = b x a). Jadi, di  sifat komutatif matematika kita diperbolehkan melakukan pertukaran angka di dalam penjumlahan dan perkalian dengan hasil yang tetap sama.

Pengertian Sifat Komutatif Matematika, Contoh Soal dan Pembahasan


Sifat komutatif pada operasi hitung penjumlahan

Sekarang mari kita pelajari lagi konsep sifat komutatif pada operasi hitung penjumlahan di bawah ini:

Contoh Soal 1
Hitunglah hasil dari 26.983 + 99.281 = ...

Jawab:
Hasil dari 26.983 + 99.281 = 126.264

Apabila kedua bilangan tersebut ditukar tempatnya, apakah hasilnya akan tetap sama?

99.281 + 26.983 = 126.264

Ternyata hasilnya tetap sama, yaitu 126.264. Artinya hukum komutatif berlaku untuk operasi hitung penjumlahan.


Sifat komutatif pada operasi hitung pengurangan

Sekarang mari kita coba dalam operasi hitung pengurangan.

99.281 - 26.983 = 72.298

Seandainya posisi bilangannya ditukar apakah hasilnya sama?

26.983 - 99.281 = - 72.298

Terlihat bahwa hasilnya berbeda, jika posisi bilangan itu ditukar maka hasilnya akan menjadi negatif. Artinya, sifat komutatif tidak berlaku untuk operasi hitung pengurangan (a – b ≠ b – a)


Sifat komutatif pada operasi hitung perkalian

Selanjutnya, mari kita lihat penggunaan sifat tersebut di dalam operasi hitung dalam bentuk perkalian. Amati contoh soal di bawah ini:

Contoh Soal 2

Berapakah hasil dari 25 x 45 = ...

Jawab:
Hasil dari 25 x 45 = 1125

Untuk menguji sifat komutatif, mari kita tukar posisinya:

45 x 25 = 1125

Ternyata hasilnya pun tetap sama, artinya di dalam operasi hitung bentuk perkalian, sifat komutatif matematika dapat berlaku.


Sifat komutatif pada operasi hitung pembagian

Sekarang mari kita lihat apakah sifat ini bisa berlaku untuk operasi hitung pembagian. Kita ambil contoh pembagian di bawah ini:

80 : 20 = 4

Apabila ditukar apakah hasilnya akan sama?

20 : 80 = 0,25

Ternyata setelah posisinya ditukar hasil yang didapatkan justru berbeda. Maka dapat disimpulkan bahwa sifat komutatif tidak bisa berlaku di dalam operasi hitung pembagian (a : b ≠ b : a)


Bagaimana? apakah kalian sudah paham dengan penjelasan materi seputar Pengertian Sifat Komutatif Matematika, Contoh Soal dan Pembahasan Lengkap yang sudah dijabarkan di atas? Kalau belum, coba kalian baca lagi dengan seksama, pasti kalian akan bisa memahaminya jika memperhatikan dengan baik contoh-contoh perhitungan yang diberikan.