(Puisi) Bahasa Indonesia Ubud dan Kegelisahan Full Puisi

Selamat datang para pembaca pada artikel kami (Puisi) Bahasa Indonesia Ubud dan Kegelisahan Full Puisi yang kami bagikan melalui media informasi online yang kami beri nama Mas Lelur, Disini kami mencoba untuk membagikan segala informasi yang kami dapatkan untuk dapat menambah wawasan baru bagi para pembaca kami. berikut ini selengkapnya tentang informasi yang kami maksudkan tentang (Puisi) Bahasa Indonesia Ubud dan Kegelisahan Full Puisi

Info Lainnya :


    (Puisi) Bahasa Indonesia Ubud dan Kegelisahan Full Puisi

    Puisi Bahasa Indonesia Ubud dan Kegelisahan Full Puisi .

    Kali ini saya akan share Puisi yang berjudul Ubud dan Kegelisahan yang bersumber dari Jakarta, puisi ini saya cari dari Buku Bahasa Indonesia, lalu saya tulis di blog saya untuk menyalurkan Ilmu atau share kepada semuanya.

    Sebelum memulai artikel, pastinya kita harus memulai suatu Ilmu yaitu harus mengetahui tentang isi dari topik artikel ini, bacalah puisi dengan seksama agar anda bisa selalu membaca dengan baik dan benar sekarang untuk memulai mari kita untuk memulai membaca dari pengertian dan pernyataan dari contoh Puisi Ubud dan Kegelisahan.




    Apa itu Puisi ?
    Puisi (dari bahasa Yunani kunoποιέω/ποιῶ (poiéo/poió)= I create) adalah sebuah seni tertulis. Dalam bentuk seni ini, seorang penyair menggunakan bahasa untuk menambah kualitas estetis pada makna semantis.

    Penekanan pada segi estetik suatu bahasa dan penggunaan sengaja pengulangan, meter dan rima adalah yang membedakan puisi dari prosa. Namun perbedaan ini masih diperdebatkan. Pandangan kaum awam biasanya membedakan puisi dan prosa dari jumlah huruf dan kalimat dalam karya tersebut. 

    Puisi lebih singkat dan padat, sedangkan prosa lebih mengalir seperti mengutarakan cerita. Beberapa ahli modern memiliki pendekatan dengan mendefinisikan puisi tidak sebagai jenis literatur tetapi sebagai perwujudan imajinasi manusia, yang menjadi sumber segala kreativitas. 
    Selain itu puisi juga merupakan curahan isi hati seseorang yang membawa orang lain ke dalam keadaan hatinya.

    Baris-baris pada puisi dapat berbentuk apa saja (melingkar, zigzag dan lain-lain). Hal tersebut merupakan salah satu cara penulis untuk menunjukkan pemikirannnya. Puisi kadang-kadang juga hanya berisi satu kata/suku kata yang terus diulang-ulang. Bagi pembaca hal tersebut mungkin membuat puisi tersebut menjadi tidak dimengerti.

    Tapi penulis selalu memiliki alasan untuk segala 'keanehan' yang diciptakannya. Tak ada yang membatasi keinginan penulis dalam menciptakan sebuah puisi. Ada beberapa perbedaan antara puisi lama dan puisi baru.

    Namun beberapa kasus mengenai puisi modern atau puisi cyber belakangan ini makin memprihatinkan jika ditilik dari pokok dan kaidah puisi itu sendiri yaitu 'pemadatan kata'. Kebanyakan penyair aktif sekarang baik pemula ataupun bukan lebih mementingkan gaya bahasa dan bukan pada pokok puisi tersebut.

    Di dalam puisi juga biasa disisipkan majas yang membuat puisi itu semakin indah. Majas tersebut juga ada bemacam, salah satunya adalah sarkasme yaitu sindiran langsung dengan kasar Sumber Pernyataan.

    Mari kita mulai artikel ini baca Puisi berikut agar anda bisa mencatat atau menjadikan Puisi ini menjadi insipirasi hidup anda, jika anda ingin share Puisi ini terterakan Blog saya agar menjadi ketidak salah pahaman untuk semuanya.


    Contoh Puisi.
    Ubud dan Kegelisahan
    Karya Yvonne de Pretes

    tak perlu keluh kesah itu, Dayu
    ruang dan waktu, apakah punya gerbang?
    dimana gemintang tidak akan resah
    menanti pelangi esok hari
    terbit di antara barisan rapi
    sawah hijau
    yang kini kian tergusur oleh
    keangkuhan bangunan hotel dan bisnis

    nyanyian sungai tidak lagi merdu
    memantul pada dinding dinding waktu yang tertinggal
    ia mengadu entah kepada siapa
    hilang kata kata di gelap
    malam yang melipat dirinya sendiri

    di tengah keisengan
    dan kebisingan
    berhamburan dari kafe-kafe itu

    kemana hilangnya suara gending yang
    begitu memikat, Dayu
    renda penghias malam malam kita
    selubungi mimpi sunyi sang pengembara

    kita tak pernah tahu apakah Dewi Sri
    pernah menangis,,bukan,Dayu?

    toh gaung itu telah di bunyikan
    alam semakin meruang
    ruang semakin mengglobal
    waktu semakin tak tereja
    dan kita tetap disini
    milik abad yang sedang
    berpacu

    tak perlu, Dayu
    tak perlu
    kegelisahan kita adalah juga kegelisahan semesta
    menuju masa datang
    atas nama
    kemanusiaan,dan
    cinta

    Ubud,Bali,1997

    Berikut diatas adalah puisi dari judul Ubud dan Kegelisahan, anda bisa membaca dan mempresentasikan di depan Kelas, dan bacalah dengan penuh perasaan, agar guru atau dosen anda tertarik dan selalu memberikan nilai yang terbaik untuk anda.

    Jika postingan ini bermanfaat untuk anda, anda bisa meninggalkan komentar agar saya terus memperbarui posting-postingan yang terbaru agar bisa bermanfaat untuk semua. Sekian dari postingan hari ini, jika ada penulisan kata atau tidak rapih, Mohon maaf dan Terima Kasih.

    Related Posts :

    Blogger
    Disqus

    Tidak ada komentar