Tampilkan postingan dengan label SD. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label SD. Tampilkan semua postingan
Contoh Soal dan Pembahasan Jarak Waktu dan Kecepatan

Contoh Soal dan Pembahasan Jarak Waktu dan Kecepatan

Contoh Soal Waktu dan Kecepatan - Kecepatan merupakan besaran yang di dapat dari jarak tempuh suatu benda atau orang yang dibagi dengan waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jarak tersebut. Kecepatan dapat kita ukur dengan menggunakan alat yang biasa disebut sebagai speedometer. Speedometer biasanya ada di kendaraan seperti motor atau mobil. Alat tersebut amat berguna untuk menunjukkan kecepatan yang dimiliki suatu kendaraan ketika melaju di jalanan, Satuan kecepatan yang biasa digunakan adalah Km/Jam. Jarak biasanya dinyatakan dengan ukuran meter (m) ataupun dengan ukuran lain di atas atau di bawah satuan meter seperti hm, dam, dm, cm, dan mm. Sementara untuk satuan waktu bsa menggunakan jam, menit, dan juga detik.

Contoh Soal dan Pembahasan Jarak Waktu dan Kecepatan


Itulah sedikit ulasan mengenai kecepatan yang dapat diberikan oleh Rumus Matematika Dasar, sekarang langsung saja kita pelajari contoh-contoh soal yang berkaitan dengan kecepatan serta bagaimana langkah-langkah untuk menyelesaikan soal yang ada. ini dia pembahasannya:

Contoh Soal dan Pembahasan Jarak Waktu dan Kecepatan


Contoh Soal 1:
Jarak rumah Rio dengan sekolah adalah 300 m, jika ia meengendarai sepeda ke sekolah ia akan tiba dalam waktu 3 menit. Berapa kecepatan sepeda yang dikendarai Rio?

Penyelesaian:
Diketahui :          Jarak (s) = 300 m
                            Waktu (t) =  3 menit
Ditanya      :         Kecepatan (v)

Jawab         : 
Contoh Soal dan Pembahasan Jarak Waktu dan Kecepatan
Jadi kecepatan sepeda yang dikendarai Rio adalah 100 meter/ menit


Contoh Soal 2:
Sebuah sepeda motor mampu menempuh jarak 160 km dalam waktu dalam waktu 4 jam. Berapakah kecepatan sepeda motor tersebut?

Penyelesaian:
Diketahui :          Jarak (s) = 160 km
                            Waktu (t) =  4 jam
Ditanya      :         Kecepatan (v)

Jawab         : 
Contoh Soal dan Pembahasan Jarak Waktu dan Kecepatan
Jadi kecepatan sepeda motor adalah 40 km/jam


Contoh Soal 3:
Ayah mengendarai mobil ke rumah nenek yang berjarak 30 km dari rumah, ayah berangkat pada pukul 10.00 pagi.  Jika ayah mengendarai mobil dengan kecepatan 45 km/ jam, pada pukul berapa ayah tiba di rumah nenek?

Penyelesaian:
Diketahui :          Jarak (s) = 30 km
                            Kecepatan (v) = 45 km/jam
Ditanya      :        Waktu (t) =  4 jam
Jawab         :
Contoh Soal dan Pembahasan Jarak Waktu dan Kecepatan
Jadi ayah tiba di rumah nenek pada pukul 10.40 . 


Contoh Soal 4:
Badu bersepeda dari rumah ke pasar dengan kecepatan 130 meter/menit. Ia tiba dipasar dalam waktu 15 menit. Berapa meter jarak rumah badu dari pasar?

Penyelesaian:
Diketahui :          Waktu (t) =  15 menit
                             kecepatan (v) = 130 meter/menit
Ditanya      :         Jarak (s)
Jawab         : 

s = v x w = 130 meter/menit x 15 menit = 1950 meter

Jadi jarak rumah badu dari pasar adalah 1950 meter.


Contoh Soal 5:
Bus A melaju dengan kecepatan 60 km/ jam. Bus B melaju dengan kecepatan 25 meter/ detik. Bus manakah yang lebih cepat?

Penyelesaian:
Diketahui :          Kecepatan bus A (v) = 60 km/ jam
                            Kecepatan bus B (v) = 25 meter/detik
Ditanya      :        Bus yang lebih cepat
Jawab         :  
Contoh Soal dan Pembahasan Jarak Waktu dan Kecepatan
Jadi bus B lebih cepat dari bus A

Demikianlah pembahasan Contoh Soal Jarak Waktu dan Kecepatan yang dapat kami berikan. Semoga saja kalian bisa memahami langkah-langkah penyelesaian soal yang sudah diberikan di atas sehingga bisa lebih mudah dalam menghadapi soal-soal serupa. Tetap semangat, terus belajar, semoga sukses!
Contoh Soal Cara Menghitung Debit Air dan Penyelesaiannya

Contoh Soal Cara Menghitung Debit Air dan Penyelesaiannya

Cara Menghitung Debit Air - Sebelum mempelajari contoh soal yang akan diberikan di bawah ini ada baiknya apabila kalian membaca kembali materi yang sudah dijelaskan oleh Rumus Matematika Dasar mengenai Rumus Cara Menghitung Debit Air , pada artikel tersebut telah dijelaskan rumus yang umumnya digunakan dalam soal-soal mengenai debit. Apabila kalian sudah memahami rumusnya dengan baik maka dijamin kalian tidak akan kesulitan untuk menelaah pembahasan soal yang ada di bawah ini:

Contoh Soal Matematika Mengenai Debit Air dan Pembahasannya


Contoh Soal 1:
Sebuah pipa mampu mengalirakan air sebanyak  216 liter air dalam waktu 10 menit. Berapa cm3/ detik debit aliran pipa air tersebut?

Penyelesaian:
Diketahui : Volume (v) = 216 liter = 216.000 cm3
      Waktu (t) = 10 menit = 10 x 60 = 600 detik
Ditanya    : Debit (Q)


Jawab       :
Contoh Soal Cara Menghitung Debit Air dan Penyelesaiannya
Jadi debit aliran pipa air adalah 360 cm3 detik


Contoh Soal 2:
Kolam  yang memiliki volume 36 m3 diisi dengan air, menggunakan selang. Waktu yang dibutuhkan untuk mengisinya hingga penuh adalah 5 jam. Berapa liter/detik debit air yang keluar dari selang tersebut?

Penyelesaian:
Diketahui : Volume (v) = 36 m3= 36.000 dm3= 36.000 liter
      Waktu (t) = 3 jam = 5 x 3600 = 18.000 detik
Ditanya     : Debit (Q)

Jawab       :
Contoh Soal Cara Menghitung Debit Air dan Penyelesaiannya
 Jadi debit air yang keluar dari selang adalah 2 liter/detik


Contoh Soal 3:
Terdapat sebuah air terjun yang memiliki debit air sebesar 50 m3/detik. Berapa banyak air yang mampu dipindahkan air terjun tersebut dalam waktu 2 menit?

Penyelesaian:
Diketahui : Debit  (Q) = 50 m3/detik 
                   Waktu (t) = 2 menit = 120 detik

Ditanya     : Volume (v)
Jawab       : V = Q x t = 50 m3/detik  x 120 detik = 6000 m3
Jadi banyak air yang mampu dipindahkan air terjun selama 2 menit adalah 6000 m3


Contoh Soal 4:
Sebuah tangki memiliki volume 5000 liter. Tangki tersebut akan diisi penuh oleh minyak tanah dengan menggunakan selang dengan debit aliran 2,5 liter/detik. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengisi tangki hingga penuh?

Penyelesaian:
Diketahui : Volume (v) =5000 liter
       Debit (Q) = 2,5 liter/detik.
Ditanya     : Waktu (t)
Jawab       :
Contoh Soal Cara Menghitung Debit Air dan Penyelesaiannya
Jadi waktu yang dibutuhkan untuk mengisi tangki hingga penuh adalah 33 menit 20 detik.


Contoh Soal 5:
Bayu memiliki bak dengan ukuran panjang  90 , lebarnya 70 cm dan tinggi  80 cm. Bak tersebut diisi air dari kran. Air keran mampu mengisi bak hingga penuh selama 20 menit. Berapa liter/ menit debit air yang mengalir dari kran tersebut?

Penyelesaian:
Diketahui : 
Panjang bak (p) = 90 cm, lebar bak (l) = 70 cm, dan tinggi (t) = 80 cm
Volume bak = p x l x t = 90 cm x 70 cm x 80 cm = 504.000 cm3 = 504 liter
Waktu (t) = 20 menit = 1200 detik

Ditanya     : Debit (Q)

Jawab       : 
Contoh Soal Cara Menghitung Debit Air dan Penyelesaiannya
Jadi debit air yang mengalir dari kran tersebut adalah 0,42 liter/ detik

Sekian pembahasan kami mengenai Contoh Soal Cara Menghitung Debit Air dan Penyelesaiannya semoga apa yang telah dibahas di atas bisa dipahami dengan baik sehingga mempermudah kalian dalam mengerjakan soal-soal serupa. Sampai jumpa kembali dalam pembahasan soal-soal pada materi berikutnya.
Contoh Soal Mengenai Skala dan Pembahasannya

Contoh Soal Mengenai Skala dan Pembahasannya

Contoh Soal Mengenai Skala dan Pembahasannya - Pada artikel sebelumnya Rumus Matematika Dasar telah membahas tentang Bilangan, Pecahan, Skala dan Perbandingan di dalam postingan kali ini kita akan bersama-sama mempelajari mengenai Skala saja. Untuk lebih mudah dalam memahaminya kita langsung melihat contoh-contoh soal serta cara penyelesaiannya. Oleh karena itu, kalian harus menyimak dengan baik penjelasan yang ada di bawah ini:


Contoh Soal 1:
Kota A dan Kota B memiliki jarak 800 km. Pada peta jarak kedua kota tersebut adalah 16 cm. berapa skala yang digunakan peta itu?

Penyelesaian:
Diketahui :          jarak sebenarnya = 800 km = 80.000.000 cm
                            jarak pada peta = 16 cm
Ditanya      :        Skala

Jawab        : 
Contoh Soal Mengenai Skala dan Pembahasannya
Jadi skala yang digunakan peta itu adalah 1: 5000.000.


Contoh Soal 2:
Hadi menggambar sebuah denah dibukunya. Skala yang ia gunakan adalah 1: 20.000. Jika jarak dua tempat sesungguhnya adalah 400 meter. Berapa jarak kedua tempat tersebut dalam denah?

Penyelesaian:
Diketahui :          jarak sebenarnya = 400 m =40.000 cm
                            Skala = 1 : 200
Ditanya      :         jarak pada peta
Jawab         :
Contoh Soal Mengenai Skala dan Pembahasannya
Jadi jarak  kedua tempat tersebut dalam denah adalah 2 cm. 



Contoh Soal 3:
Diketahui peta berskala 1 : 1.800.000. Jarak dua tempat dalam peta adalah 3 cm. Berapa jarak sebenarnya kedua tempat tersebut?

Penyelesaian:
Diketahui :        pada peta  = 3 cm
        Skala = 1 : 1.800.000
Ditanya      :         jarak sebenarnya
Jawab         : 
Contoh Soal Mengenai Skala dan Pembahasannya
Jadi panjang sungai sesungguhnya 54 km.


Contoh Soal 4:
Jarak rumah Ali dan rumah Mita adalah 12 km. Jika dalam suatu denah rumah mereka berjarak 2 cm. berapakah skala yang digunakan denah tersebut?

Penyelesaian:
Diketahui :        jarak sebenarnya = 12 km = 1.200.000 cm
        jarak pada peta = 2 cm
Ditanya      :      Skala
Jawab        : 
Contoh Soal Mengenai Skala dan Pembahasannya
Jadi skala yang digunakan peta itu adalah 1: 5000.000.


Contoh Soal 5:
Suatu peta dibuat dengan skala 1 cm mewakili 12 km. Jika panjang sungai dalam peta adalah 7 cm. Berapakah panjang sungai sesungguhnya?

Penyelesaian:
Diketahui :        pada peta  = 7 cm
        Skala = 1: 1200.000
Ditanya      :         jarak sebenarnya
Jawab         :
Contoh Soal Mengenai Skala dan Pembahasannya

Demikianlah beberapa Contoh Soal Mengenai Skala dan Pembahasannya yang bisa kalian pelajari untuk memahami bagaimana cara menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan materi pelajaran matematika seputar skala dan perbandingan. Semoga kalian bisa memahaminya dengan baik.
Contoh Soal dan Pembahasan Luas Persegi Panjang

Contoh Soal dan Pembahasan Luas Persegi Panjang

Contoh Soal dan Pembahasan Luas Persegi PanjangPersegi Panjang adalah sebuah bangun datar yang terdiri atas dua pasang sisi yang sama panjang serta sejajar. Sisi yang ukurannya paling panjang disebut sebagai panjang (p) dari persegi panjang tersebut sementara sisi yang pendek akan disebut sebagai lebar(l) persegi panjang. Sebelumnya Rumus Matematika Dasar sudah pernah memberikan penjelasan mengenai Cara Menghitung Rumus Luas Persegi Panjang dan Contoh Soalnya pada postingan kali ini ditambahkan lagi beberapa contoh soal serta pembahasan mengenai luas persegi panjang untuk memperdalam pemahaman kalian mengenai bagaimana cara menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan materi seputar luas persegi panjang. Yuk simak langsung pembahasannya:

Contoh Soal dan Pembahasan Luas Persegi Panjang

Contoh Soal dan Pembahasan Luas Persegi Panjang Lengkap


Contoh Soal 1:
Sebuah taplak meja berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 90 cm dan lebar 60 cm. berapakah luas taplak meja itu?

Penyelesaian:
Diketahui : persegi panjang, panjang (p) = 90 cm , lebar (l) = 60 cm
Ditanya     : Luas (L)
Jawab        : L = p X l = 90 cm X 60 cm = 5400 cm2
Jadi, luas taplak meja tersebut adalah 5400 cm2


Contoh Soal 2:
Ruang aula berbentuk persegi panjang. Ukuran panjangnya 25 m dan lebar 12 m. Berapa m2-kah luas ruang aula tersebut?

Penyelesaian:
Diketahui : persegi panjang, panjang (p) = 25 m , lebar (l) = 12 m
Ditanya     : Luas (L)
Jawab        : L = p X l = 25 m X 12 m = 300 m2
Jadi, luas ruang aula tersebut adalah 300 m2


Contoh Soal 3:
Desi memiliki taman dengan luas 32 m2. Jika panjang taman 8 m, berapakah lebar taman tersebut?

Penyelesaian:
Diketahui : persegi panjang, Luas (L) = 32 m2, panjang taman (p) = 8 m
Ditanya     : lebar taman (l)
Jawab        : l = L : p = 32 m2 : 8 m = 4 m
Jadi, lebar taman tersebut adalah 4 meter.


Contoh Soal 4:
Mira  memiliki ruangan seluas 30 m2, Lantai ruangan itu akan dipasangi keramik yang berukuran 30 cm X 20 cm. Berapa buah keramik yang dibutuhkan untuk lantai ruangan tersebut?

Penyelesaian:
Diketahui : Luas ruangan = 30 m2
                  Ukuran keramik : panjang (p) = 30 cm , lebar (l) = 20 cm
Ditanya     : Jumlah keramik yang dibutuhkan

Jawab        : Luas keramik (L) = p x l = 30cm x 20 cm = 600 cm2
Luas ruangan = 30 m2 = 300.000 cm2
Jumlah keramik = 300.000 cm2 : 600 cm2 = 500 buah
Jadi, banyak keramik yang dibutuhkan untuk lantai ruangan tersebut adalah  500 buah.


Contoh Soal 5:
Yuni membeli kain seluas 4 m2. Jika lebar kain 160 cm, berapa meter panjang kain?

Penyelesaian:
Diketahui : persegi panjang, Luas (L) = 40 m2= 40000 cm2 , lebar (l) = 160 cm
Ditanya     : panjang (p)
Jawab        :  p = L : l = 40000 cm2 : 160 cm = 250 cm = 2,5 meter
Jadi, panjang kain yang dibeli Yuni adalaha 2,5 meter


Itulah beberapa Contoh Soal dan Pembahasan Luas Persegi Panjang yang bisa kalian pelajari untuk memahami cara menyelesaikan soal-soal serupa. Semogakalian bisa memahaminya dengan baik. Sampai jumpa pada pembahasan soal-soal lainnya.
Contoh Soal Volume Balok dan Penyelesaiannya

Contoh Soal Volume Balok dan Penyelesaiannya

Contoh Soal dan Pembahasan Volume Balok - Melanjutkan materi sebelumnya mengenai Cara Menghitung Rumus Volume Kubus dan Balok kali ini Rumus Matematika akan memberikan beberapa contoh soal tambahan untuk memperdalam pemahaman kalian mengenai bagaimana cara menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan materi mengenai volume balok. Yuk, langsung saja kita perhatikan cara penyelesaian soalnya di bawah ini:

Contoh Soal 1:
Hitunglah volume balok yang memiliki panjang  10 cm, lebar 8 cm dan tinggi 5 cm!

Penyelesaian:
Diketahui : Panjang balok (p) = 10 cm, lebar (l) = 8cm, tinggi (t)= 5 cm
Ditanya            : volume balok (v) ?
Jawab :
V = p x l x t
V = 10 cm x 8 cm x 5 cm
V =400 cm3

Jadi volume balok tersebut adalah 400 cm3


Contoh Soal 2:
Badu memiliki bak berbentuk balok  dengan tinggi  50 cm,  lebarnya 70 cm dan panjang  90 cm. Bak tersebut akan diisi air. Berapa banyak air  yang dibutuhkan  untuk mengisi 2/3 bagian bak milik badu?

Penyelesaian:
Diketahui: Panjang bak (p) = 90 cm, lebar (l) = 70 cm, tinggi (t)= 50cm
Ditanya            : 2/3  volume balok (v)

Jawab: 2/3 x V = p x l x t
= 2/3 (90 cm x 70 cm x 50 cm)
=2/3  (315.000 cm3 )
= 210.000 cm3

Jadi, banyak air yang dibutuhkan untuk mengisi 2/3 bagian bak badu adalah 210.000 cm3


Contoh Soal 3:
Sinta ingin membuat bak sampah berbentuk balok. Ia menginginkan lebar bak sampah tersebut 30 cm, dengan panjang 3/2 kali lebarnya dan tinggi bak sampah 4 lebihnya dari ukuran lebar. Berapakah volume bak sampah yang akan dibat sinta?

Penyelesaian:
Diketahui:
Lebar bak sampah (l) = 30 cm
Panjang bak sampah (p) = 3/2 x (l) = 3/2 x 30 = 45 cm
Tinggi bak sampah (t) = l + 4 = 30 cm + 4 cm = 34 cm

Ditanya            : volume balok (v)

Jawab: 
V = p x l x t
V = 30 cm x 45 cm x 34 cm
V = 45.900 cm3

Jadi, volume bak sampah sinta adalah  45.900 cm3


Contoh Soal 4:
Sebuah balok memiliki panjang 15 cm, dan lebarnya 10 cm. Jika volume balok tersebut 6 liter. Berapa cm tingginya?

Penyelesaian:
Diketahui         : lebar balok (l) = 10 cm
                          Panjang balok (p) = 15 cm
                          Volume balok (v) = 6 liter = 6 dm3= 6000 cm3
Ditanya            : tinggi balok (t)

Jawab  :
V = p x l x t
t =  V : (p x l)
t = 6000 : (10 x 15)
t = 6000 : 150
t = 40

Jadi, tinggi balok adalah 40 cm


Contoh Soal 5:
Suatu tempat beras berbentuk balok dengan ukuran panjang, lebar dan tinggi berturut-turut adalah  10 cm, 15 cm, dan  1m. tempat beras  tersebut akan diisi penuh dengan beras seharga Rp. 8.000,00 perliter. Berapa uang yang harus dikeluarkan untuk membeli beras tersebut?

Penyelesaian:
Diketahui :
Panjang balok (p) = 10 cm,
lebar (l) = 15cm,
tinggi (t)= 1 m=100 cm
Harga 1 liter beras = Rp.8000,00

Ditanya: jumlah uang yang dikeluarkan untuk membeli beras

Jawab : Volume tempat beras = p x l x t
V = p x l x t
V = 10 cm x 15 cm x 100 cm
V = 15.000 cm3
V = 15 liter

Harga 15 liter  beras =  15 x Rp. 8.000,- = Rp.120.000,00
Jadi uang yang dikeluarkan untuk membeli beras adalah Rp.120.000,00

Itulah beberapa Contoh Soal Volume Balok dan Penyelesaiannya yang bisa kalian pelajari guna memperdalam pemahaman mengenai rumus volume balok. Semoga contoh soal di atas bisa kalian pahami dengan baik.
Tips Cara Mudah dan Cepat Belajar Matematika

Tips Cara Mudah dan Cepat Belajar Matematika

Tips Cara Mudah dan Cepat Belajar Matematika - Kebanyakan diantara kalian pasti menganggap bahwa matematika adalah suatu mata pelajaran yang menakutkan. Rasanya sulit sekali untuk memahami dan menyukai materi-materi pelajaran matematika. Kalian memiliki pemikiran seperti itu mngkin dikarenakan kalian tidak mengetahui bagaimana trik-trik atau langkah-langkah yang harus dilakukan agar bisa mempelajari matematika dengan cepat dan mudah. Pasti diantara kalian ada yang bertanya-tanya "bagaimanakah cara belajar matematika yang cepat dan benar? Perlu kalian ketahui bahwasannya mempelajari materi pelajaran matematika tentu berbeda dengan pelajaran yang lainnya. Matematika merupakan pelajaran yang di dalamnya kita harus melakukan proses penghitungan. 


Oleh karenanya belajar matematika tidak akan efektif apabila kalian hanya berfokus kepada membaca materi dan menghafalkan rumusnya saja, ada beberaa tips yang perlu kalian lakukan agar proses belajar matematika kalian lebih efektif. Berikut adalah beberapa tips untuk belajar matematika cepat yang telah dirangkum oleh Rumus Matematika Dasar dari beragam sumber, yuk kita simak bersama:


Tips Cara Belajar Matematika Mudah dan Cepat yang Efektif

Perbanyaklah Latihan Soal

Cara pertama yang bisa kalian lakukan untuk lebih memahami materi pelajaran matematika adalah dengan memperbanyak latihan mengerjakan soal. Dengan berlatih mengerjakan soal, kalian akan belajar mengenai bagaimana cara menerapkan rumus untuk memecahkan beragam persoalan. Dengan banyak berlatih mengerjakan soal juga bisa membuat kita lebih terbiasa dalam mengerjakan soal sehingga bisa lebih mahir dalam menyelesaikan berbagai tipe soal. Yang pelru diperhatikan ketika berlatih mengerjakan soal adalah jangan terpaku pada satu bentuk soal saja, cobalah untuk mempelajari cara menyelesaikan beragam tipe soal meskipun materinya sama. Dengan begitu kalian tidak akan kesulitan dan kebingungan lagi apabila menemukan bentuk soal yang berbeda ketika ulangan ataupun ujian semester.

Memahami Bukan Sekadar Menghafal


Kebanyakan siswa-siswi memiliki anggapan yang salah ketika belajar matematika. Mereka lebih berfokus kepada menghafalkan beragam rumus yang ada. Memang menghafal juga penting di dalam mempelajari matematika karena jika kita tidak hafal rumus-rumusnya bagaimana bisa menyelesaikan materi yang berkaitan dengan rumus tersebut. Menghafal rumus memang penting tetapi yang lebih penting lagi adalah memahami cara menggunakan rumus tersebut. Ketika kalian sudah hafal dengan sebuah rumus, cobalah untuk berlatih cara menggunakan rumus tersebut untuk mengerjakan soal. Dengan begitu kalian akan lebih paham dan tidak akan mudah lupa dengan rumus-rumus yang sudah kalian hafalkan. So, jangan sekedar menghafal yaa!!

Jangan Bergantung pada Kalkulator

Mamang benar bahwasannya matematika adalah pelajaran berhitung. Akan tetapi jangan selalu membiasakan diri untuk menyelesaikan perhitungan matematika dengan menggunakan kalkulator. Kebiasaan menggunakan kalkulator justru bisa melemahkan kemampuan berhitung kalian. Kalkulator membuat kalian menjadi malas untuk melatih otak kalian dalam menyelesaikan perhitungan matematika. Kalkulator boleh saja digunakan tetapi hanya untuk memeriksa apakah hasil perhitungan yang kalian kerjakan sudah benar atau belum. Ketika menyelesaikan suatu perhitungan cobalah untuk menggunakan otak kalian dulu, berlatih berhitung akan membuat otak kalian terbiasa sehingga nantinya akan meningkatkan kecepaan berhitung yang kalian miliki. Pada intinya, jangan terlalu bergantung pada kalkulator, alat ini hanya akan membuat kalian malas. Boleh saja menggunakan kalkulator tapi ingat, hanya untuk perhitungan yang benar-benar sulit saja. Selebihnya, manfaatkanlah otak yang sudah diberikan oleh Tuhan kepada kalian. 

Jangan Malu Bertanya

Belajar matematika memang lebih baik apabila ada orang yang mendmpingi, sehingga apabila kalian menemukan kesulitan dalam memahami suatu materi kalian bisa langsung bertanya kepada pendamping kalian tersebut. Atau kalian bisa juga belajar matematika secara berkelompok dengan teman-teman sekelas, dengan begitu kalian bisa saling mengajarkan bilamana ada salah satu diantara kalian kesulitan dalam memahami sebuah materi. Yang perlu kalian ingat adalah jangan pernah merasa malu untuk bertanya ketika menemukan hal-hal yang kalian anggap sulit karena kemampuan setiap orang itu berbeda-beda dengan bertanya tentu kita akan lebih mudah dalam menemukan solusi dari kesulitan yang kita temui, terutama kesulitan dalam pelajaran matematika.

Cintailah matematika

Ini adalah poin terpenting yang harus ditanamkan ketika belajar matematika. Ketika kita sudah merasa cinta denga sesuatu tentunya kita akan merasa senang ketika bertemu dengan hal tersebut. Oleh karenanya, jangan pernah menganggap matematika sebagai pelajaran yang sulit. Cobalah kenali terlebih daulu materi-materi yang ada di dalamnya. Tumbuhkan rasa cinta kalian kepada pelajara ini. Dengan begitu kalian tidak akan merasakan kebosanan ketika mempelajari pelajaran ini, justru kalian akan merasa senang. So, mulai sekarang coba kenali dan cintailah pelajaran matematika.

Itulah kiranya beberapa Tips Cara Mudah dan Cepat Belajar Matematika yang bisa kalian coba terapkan agar proses belajar kalian menjadi lebih efektif. Ingat selalu bahwa matematika bukanlah pelajaran yang menakutkan. Kenali dan cintailah matematika. Jika memiliki keyakinan yang kuat kalian pasti bisa menaklukannya.
Cara Menentukan Letak Bilangan Pada Garis Bilangan

Cara Menentukan Letak Bilangan Pada Garis Bilangan



Menentukan Letak Bilangan pada Garis Bilangan - Berjumpa lagi dengan Rumus Matematika Dasar. Kali ini kita akan belajar bersama mengenai garis bilangan. Apakah kalian tahu apa itu garis bilangan? Garis bilangan adalah sebuah garis dimana pada garis tersebut diletakkan bilangan-bilangan secara terurut atau berurutan mulai dari yang terkecil hingga yang terbesar. Kemampuan dasar yang harus kalian kuasai sebelum mempelajari materi mengenai garis bilangan ini adalah kalian harus mengetahui terlebih dahulu cara membilang secara terurut. Membilang artinya menyebutkan bilangan secara terurut. Artinya, kalian harus bisa menentukan suatu bilangan mulai dari yang terkecil sampai yang terbesar. Contohnya adalah 1, 2, 3, 4, 5, 6, dst. Itulah salah satu contoh membilang secara terurut. Sekarang coba kalian perhatikan gambar garis bilangan di bawah ini:

Cara Menentukan Letak Bilangan Pada Garis Bilangan

Pada garis bilangan di atas kita dapat melihat bahwa semakin ke kanan bilangannya akan menjadi semakin besar. Bilangan yang letaknya disebelah kanan akan selalu lebih besar dari bilangan yang ada di sebelah kirinya. Nah itulah cara mendasar yang harus kalian pahami mengenai letak dari suatu bilangan pada garis bilangan.

Mengurutkan Dan Membandingkan Dua Bilangan


Sekarang setelah kalian mengetahui cara mengurut dan letak bilangan pada garis bilangan, maka sekarang kita lanjutkan dengan materi mengenai cara membandingkan antara satu bilangan dengan bilangan lainnya.

Membandingkan bilangan-bilangan yang ada pada garis bilangan apakah lebih kecil atau lebih besar dari bilangan yang lainnya. Seperti telah dijelaskan diatas bahwa ketika menuliskan bilangan pada garis bilangan posisinya haruslah berurutan dari yang kecil ke bilangan yang lebih besar. Bilangan yang letaknya disebelah kiri akan lebih kecil daripada bilangan yang ada di sebelah kanannya. Sehingga bilangan yang disebelah kiri nilainya "Kurang Dari" bilangan yang ada di sebelah kanan. Sementara itu bilangan yang ada di sebelah kanan nilainya "Lebih Dari" bilangan yang ada di sebelah kirinya. 

Amati contoh berikut ini:

Cara Menentukan Letak Bilangan Pada Garis Bilangan


Pada garis bilangan di atas 32 nilainya "kurang dari" 33 karena posisi 32 disebelah kiri dari 33 atau bisa dituliskan menjadi 32 < 33 (32 kurang/lebih kecil dari 33)

Sementara itu, 39 nilainya "lebih dari" 38 karena bilangan 39 letaknya disebelah kanan dari 38 atau bisa ditulis menjadi 39 > 38 (39 lebih besar dari 38)
 

Menentukan Bilangan Yang Terletak Diantara Dua Bilangan


Gilang, Amir, dan Wayan merupakan anggota tim bola basket. Di dalam sebuah turnamen, Amir dan wayan datang lebih awal. Mereka masing-masing mendapatan nomor punggung 54 dan 56. Gilang memperoleh nomor punggung sebelum Wayan dan setelah Amir. Berapakah nomor punggung yng diperoleh Gilang?

Soal di atas bisa kita selesaikan dengan menggunakan garis bilangan seperti berikut ini:

Cara Menentukan Letak Bilangan Pada Garis Bilangan

Dari garis bilangan di atas bisa diketahui bahwasannya bilangan yang posisinya setelah 54 dan sebelum 56 adalah 55, maka nomor punggung yajng diperoleh Gilang adalah 55.





Menaksir Bilangan yang Ditentukan Letaknya pada Garis Bilangan


Coba kalian tentukan bilangan apa saja yang mengisi posisi a, b, dan c pada garis bilangan di bawah ini:

Cara Menentukan Letak Bilangan Pada Garis Bilangan

Perhatikan dengan baik bahwa 2 dengan 4 selisihnya adalah 2, 4 dengan 6 selisihnya juga 2 maka:

a = 6 + 2 = 8
b = 12 + 2 = 14
c = b + 2 = 14 + 2 = 16


Pola pada Barisan Bilangan

Barisan bilangan memiliki pola-pola tersendiri contohya:

Bilangan asli = 1, 2, 3, 4, 5, 6, ...
Bilangan ganjil = 1, 3, 5, 7, 9, 11 ...
Bilangan genap = 2, 4, 6, 8, 10, 12, ...

Setiap bilangan yang ada pada barisan bilangan disebut sebagai suku barisan.

Suku ke-1 pada bilangan asli adalah 1
Suku ke-1 pada bilangan ganjil adalah 1
Suku ke-1 pada bilangan genap adalah 2

Suku ke-2 pada bilangan asli adalah 2
Suku ke-2 pada bilangan ganjil adalah 3
Suku ke-2 pada bilangan genap adalah 4

Nilai selisih pada barisan bilangan tersebut berbeda-beda maka memiliki rumus tersendiri untuk menentukan sukunya.

Karena selisih pada barisan bilangan asli adalah 1 pada setiap sukunya, maka rumus untuk menentukan suku berikutnya adalah ditambah dengan 1. 

Misalkan suku ke-5 = suku ke-4 + 1 = 4 + 1 = 5


Karena selisih pada barisan bilangan ganjil adalah 2 pada setiap sukunya, maka rumus untuk menentukan suku berikutnya adalah ditambah dengan 2. 

Misalkan suku ke-6 = suku ke-5 + 2 = 9 = 2 = 11


Nah kurang lebih begitulah penjelasan sederhana mengenai Cara Menentukan Letak Bilangan Pada Garis Bilangan untuk mengetahui penjelasan lebih lanjut mengenai pola bilangan, silahkan simak materi yang berjudul Pola Bilangan Matematika Ganjil dan Genap .